Tahan Rasa Sakit Terbayarkan Medali Emas
Atlet Para Atletik Indonesia, Sapto Yogo Purnomo
Kaki dan tangan kanan saya menderita layu. Lari sejauh 30 meter saja, saya akan mulai hilang keseimbangan. Namun, hal itu tak menahan saya untuk memilih jalan hidup sebagai atlet lari, cabang olahraga yang mengandalkan kekuatan kaki.
Semua berawal saat saya SMK. Guru olahraga saya--Bu Winda Prasepti, melihat kekurangan fisik saya, namun di saat bersamaan melihat potensi yang bisa dikembangkan dari kekurangan tersebut. Saya lantas dipertemukan dengan seorang pengurus atlet-atlet difabel di Jawa Tengah.
Lewat campur tangannya, saya mulai latihan di Solo untuk mengikuti Peparpenas (Pekan Paralympic Pelajar Nasional) di Bandung. Di ajang itu, saya meraih 5 medali emas.
Kemenangan itu membawa saya untuk dipanggil menjadi perwakilan Indonesia di Asean Para Games di Malaysia.
NPC (National Paralympic Committee) menjadi organisasi tempat saya bernaung. Pengurus NPC yang berhasil meyakinkan orang tua saya bahwa program latihan atletik di NPC merupakan suatu hal yang positif.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya