Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Suhu dan Alasan Keamanan

A   A   A   Pengaturan Font

Finlandia salah satu negara yang mengembangkan kota di bawah tanah. Tidak seperti Singapura, negara di dekat kutub utara ini tidak mengalami kekurangan lahan, sebagai alasan memilih bawah tanah untuk membuat kota.

Luas tanah negeri Nordik ini mencapai 338.440km persegi dengan penduduk hanya 5,5 juta jiwa menurut data Maret 2020. Tingkat kepadatannya, 16 jiwa per km persegi. Ini menjadikan Finlandia sebuah negara dengan populasi terendah di Eropa.

Negara Nordik membuat kota di bawah tanah dengan alasan temperatur dan keamanan. Finlandia memiliki iklim yang membuat warganya seakan membeku kala musim dingin. Dengan membuat kota di bawah tanah diharapkan dapat memberi suhu hangat dan kelembapan terjaga.

Saat ini, Helsinki menjadi kota yang memiliki rencana induk bawah tanah berkesinambungan dimulai sejak 1980-an. Ruang bawah tanah yang telah dibangun mencapai 10 juta meter.

Di bawah tanah terdapat hampir 500 fasilitas, dengan panjang terowongan mencapai 300 kilometer, dan menjadi sistem bawah tanah paling rumit di dunia. Fasilitas yang tersedia berupa terowongan, museum, kolam renang, toko, dan bahkan jalur balapan go kart, hingga waduk sedalam 40 meter.

Sebagian besar area dibangun fasilitas berupa tempat parkir mobil, terowongan kereta api, instalasi pengolahan air limbah, pusat perbelanjaan, kolam renang, dan bahkan pusat data perusahaan.

Bukan hanya untuk berlindung dari suhu ekstrem, fasilitas juga dibuat guna tujuan keamanan, seperti dari kecelakaan nuklir dan invasi negara tetangga. Ketika perang terjadi atau bencana nuklir terjadi, sebanyak 750.000 orang bisa ditampung di dalamnya.

Batu Granit

Bawah tanah Helsinki memungkinkan digali dan menjadi tempat aman karena tanahnya berupa batuan granit yang kuat, sehingga cocok untuk konstruksi bawah tanah. Sejak 1960-an, kota ini telah menggali hampir sembilan juta meter kubik granit untuk bahan bangunan.

Direktur Departemen Penyelamatan Helsinki, Jani Pitkänen, menuturkan, dengan sistem penyaringan udara dan air yang canggih, toilet, tempat tidur, serta persediaan makanan, tempat penampungan utama dapat menerima orang-orang di bawah tanah terus-menerus hingga 14 hari.

"Jadi, pada dasarnya, dengan penampungan air dan makanan, itu akan menjadi tempat hidup satu sampai dua pekan," imbuh Pitkänen seperti dilansir ABC.

Menurut Pakar Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Finlandia Charly Salonius-Pasternak, ruang bawah tanah menjadi tempat aman dalam kondisi perang. Menurut dia, Finlandia menghadapi ancaman dari Russia yang hanya berjarak 5 jam dari Ibu Kota.

"Kami tidak tahu seperti apa Russia dalam 10 tahun atau 20 tahun ke depan. Begitu Anda menurunkan kesiapan nasional ini karena pertahanan adalah satu bagian penting," ujar dia.

Finlandia adalah bagian dari Uni Eropa, tetapi bukan North Atlantic Treaty Organization (NATO). Sedang Russia sebelumnya telah membuat ancaman terselubung jika Finlandia bergabung dengan aliansi militer yang didukung AS itu.

Negara sejak awal 1800-an yang pernah dalam kendali Kekaisaran Russia ini, tetap menjadi bagiannya hingga Revolusi Bolshevik 1917. Selama Perang Dunia II, Uni Soviet mencoba menduduki Finlandia. Russia berhasil mencaplok beberapa wilayah Finlandia di sepanjang perbatasan yang belum dikembalikan sampai sekarang. Hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top