Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Suh Hoon, Sutradara Kesuksesan di Balik Pertemuan Dua Korea

Foto : AFP/JUNG YEON-JE

Suh Hoon

A   A   A   Pengaturan Font

Air mata menetas dari seorang pria ketika Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, dan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, mengumumkan perjanjian bersejarah pada Jumat (27/4) pekan lalu. Pria ini adalah orang yang selama dua puluh tahun tanpa lelah mengupayakan dialog antara dua negara bersaudara tapi bermusuhan itu.

Hampir 18 tahun setelah Suh Hoon, seorang pejabat intelijen Korsel, mengunjungi Pyongyang untuk membujuk pemimpin Korut saat itu, Kim Jong-il, untuk menghadiri KTT pertama yang tak pernah terjadi sebelumnya di Ibu Kota Korut pada 2000, pada Jumat pekan lalu Suh akhirnya bisa menyaksikan putra Kim Jong-il mengikrarkan janji perdamaian di Semenanjung Korea, yang kali ini disampaikan di sebelah selatan daerah perbatasan yang dijaga ketat militer.

Jumat pekan lalu juga tercatat untuk pertama kalinya seorang pemimpin Korut menginjakkan kaki di bumi Korsel sejak Perang Korea 1950-1953 yang telah membagi Korea menjadi dua negara yang hingga saat ini secara teknis masih berstatus perang.

Tonggak bersejarah itu terjadi sejak kurang dari satu tahun setelah Presiden Moon yang liberal, mulai berkuasa dan langsung memilih Suh sebagai kepala Dinas Intelijen Nasional dengan alasan orang ini adalah orang yang tepat untuk menghidupkan lagi hubungan dua Korea yang menegang akibat ambisi program senjata nuklir Korut.

"Masih terlalu prematur membahas pertemuan antar Korea berikutnya," kata Suh kepada wartawan tahun lalu setelah ditunjuk sebagai kepala intelijen negaranya. Dia sudah mundur dari badan intelijen itu pada 2008 ketika pemerintahan konservatif yang berkuasa di Korsel. "Tapi kita membutuhkan pertemuan itu," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top