Sugiharso Safuan Dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Indonesia
Guru Besar Tetap Universitas Indonesia, Sugiharso Safuan.
Beranjak dari perbedaan pandangan mengenai pengendalian inflasi tersebut, Sugiharso pun membahas lebih dalam seputar Teori Moneter Arus Utama (Mainstream Monetary Theory atau MsTM) dan Teori Moneter Modern (Modern Monetary Theory atau MMT), mulai dari pendekatan, perbedaan, kritik, dan implikasinya terhadap pengendalian inflasi.
"MsMT memandang inflasi sebagai fenomena moneter akibat pasokan uang yang berlebihan relatif terhadap permintaan barang dan jasa. Teori ini didasarkan pada premis bahwa uang adalah faktor penting dalam perekonomian sehingga perubahan jumlah uang beredar dapat memengaruhi tingkat harga, output, dan lapangan kerja".
"Teori ini terbilang dominan dalam ekonomi makro selama beberapa dekade terakhir untuk menjelaskan berbagai fenomena ekonomi, seperti inflasi, resesi, dan pertumbuhan ekonomi," ungkap dia.
Namun, pada 2020 telah muncul teori ekonomi moneter baru, yakni MMT. Menarik untuk dianalisis karena kepopulerannya menarik perhatian para ekonom terkemuka dan beberapa pandangan sangat bertentangan pandangan yang telah dikemukakan dalam MsTM.
"MMT adalah teori ekonomi heterodoks yang menantang pandangan MsMT mengenai inflasi. MMT berpendapat bahwa inflasi disebabkan oleh faktor sisi penawaran, seperti inflasi dorongan biaya (cost-pushinflation), bukan faktor moneter. Selain itu, MMT memandang bank sentral tidak dibatasi oleh kebutuhan untuk menyeimbangkan anggaran mereka. Dengan begitu, bank sentral dapat menciptakan uang sesuai kebutuhan untuk membiayai pengeluaran pemerintah," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya