Studi Ungkap Perubahan Iklim Memengaruhi Migrasi Nenek Moyang Eropa
Gambar yang disediakan oleh Institut Max Planck ini menunjukkan tengkorak laki-laki dengan peralatan batu dari Gross Fredenwalde, Jerman, bertanggal sekitar 7.000 tahun yang lalu.
Posth menjelaskan jejak genetik Gravettia dapat ditemukan pada populasi pemburu-pengumpul Spanyol terakhir hingga kedatangan petani pertama, yang bermigrasi ke Eropa dari Anatolia sekitar 8.000 tahun lalu.
Ludovic Orlando dari Pusat Antropobiologi dan Genomik di Toulouse, Prancis, mengatakan penelitian tersebut menunjukkan bagaimana perubahan iklim mempengaruhi populasi di Eropa dan bahwa budaya manusia kuno tidak selalu homogen secara etnis, termasuk betapa cairnya sejarah genetik di Eropa.
"Tidak ada populasi modern yang dapat mengklaim satu asal usul dari kelompok manusia yang pertama kali terbentuk di benua itu," kata Orlando, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Posth berharap untuk mempelajari lebih dalam sejarah migrasi kuno di Eropa.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya