Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Perubahan Iklim Memengaruhi Migrasi Nenek Moyang Eropa

Foto : Volker Minkus/Brandenburgisches Landesamt für Denk

Gambar yang disediakan oleh Institut Max Planck ini menunjukkan tengkorak laki-laki dengan peralatan batu dari Gross Fredenwalde, Jerman, bertanggal sekitar 7.000 tahun yang lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Dengan kata lain, mereka yang pergi ke barat berhasil selamat dari Zaman Es terburuk, yang dikenal para ilmuwan sebagai glasial maksimum terakhir.

"Yang sangat mengejutkan kami, di Italia populasi yang ada sebelum glasial maksimum terakhir benar-benar hilang," kata Cosimo Posth, seorang peneliti di Universitas Tuebingen yang memimpin penelitian tersebut.

Analisis genetik individu-individu dari Italia setelah Zaman Es terakhir menunjukkan populasi Gravettian berkulit gelap dan bermata gelap digantikan oleh pendatang baru dari Balkan, yang membawa mata biru dan sentuhan keturunan timur.

Para peneliti menganalisis 116 sampel genetik baru yang mereka tambahkan ke 240 spesimen kuno yang sudah diketahui, mencakup manusia prasejarah yang hidup dalam rentang waktu sekitar 45.000 hingga 5.000 tahun yang lalu.

Menurut AP, Gravettia yang selamat dari Zaman Es di Spanyol, sementara itu, bercampur dengan migran dari timur saat Eropa kembali menghangat hampir 15.000 tahun yang lalu dan kemudian dengan cepat menghuni kembali benua itu dari Iberia ke Polandia dan Kepulauan Inggris, untuk kemudian mendominasinya selama ribuan tahun.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top