Studi Ungkap Perubahan Iklim Memengaruhi Migrasi Nenek Moyang Eropa
Gambar yang disediakan oleh Institut Max Planck ini menunjukkan tengkorak laki-laki dengan peralatan batu dari Gross Fredenwalde, Jerman, bertanggal sekitar 7.000 tahun yang lalu.
Penelitian baru mengungkapkan bahwa di antara manusia purba yang mendominasi Eropa, hanya mereka yang berlindung di tempat yang sekarang disebut Spanyol dan Portugal lah yang berhasil selamat dari Zaman Es terakhir
Melansir The Associated Press, para ilmuwan menggunakan analisis genetik baru dari sisa-sisa manusia prasejarah untuk melacak nasib budaya Gravettian, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang pernah menjelajahi Eropa dan menghasilkan alat dan seni khas.
Hasilnya, diketahui orang-orang pemburu sekaligus pengumpul yang mendominasi Eropa 30.000 tahun lalu berupaya mencari perlindungan dari Zaman Es terakhir di tempat-tempat yang lebih hangat. Sayangnya, hanya mereka yang berlindung di tempat yang sekarang disebut Spanyol dan Portugal yang selamat.
Studi yang diterbitkan di jurnal Nature pada Rabu (1/3) itu menyoroti dampak perubahan iklim dan migrasi terhadap penduduk awal Eropa.
Ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah yang tinggal di tempat yang sekarang disebut Italia ketika es meluas ke selatan sekitar 25.000 tahun yang lalu tampaknya menemui jalan buntu dibandingkan dengan kerabat mereka yang tinggal di wilayah yang sekarang meliputi bagian selatan Prancis, Spanyol, dan Portugal.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya