Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Orang Stres Kronis Berisiko Lebih Tinggi Alami Alzheimer

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah studi mengungkapkan bahwa orang yang didiagnosis dengan stres kronis dan depresi lebih mungkin mengalami gangguan kognitif ringan atau Alzheimer.

Stres kronis adalah ketika seseorang mengalami stres tanpa ada peluang untuk sembuh setidaknya selama enam bulan. Baik stres kronis maupun depresi merupakan faktor yang diketahui sebagai penyebab gangguan kognitif ringan dan demensia, termasuk penyakit Alzheimer.

Dalam penelitian terbaru, tim peneliti dari Karolinska Institute di Swedia mencoba untuk memahami apakah salah satu dari risiko ini memiliki efek tambahan.

Gangguan kognitif ringan adalah tahap awal dari masalah memori yang terjadi sebelum usia yang diharapkan di mana seseorang menunjukkan penurunan kognitif. Selain kehilangan memori, orang dengan gangguan kognitif ringan juga mengalami masalah dalam berpikir dan membuat keputusan, tetapi gejalanya mungkin tidak separah penderita Alzheimer.

Alzheimer adalah penyakit progresif yang dimulai dengan masalah ingatan dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Peserta penelitian adalah orang dewasa di bawah usia 65 tahun dari database perawatan kesehatan administratif Region Stockholm. Dalam database tersebut, 44.447 partisipan memiliki diagnosis stres kronis atau depresi atau keduanya. Para peneliti menindaklanjuti para partisipan ini untuk mengetahui berapa banyak dari mereka yang kemudian didiagnosis mengalami gangguan kognitif ringan atau penyakit Alzheimer.

"Studi ini menunjukkan bahwa risiko penyakit Alzheimer lebih dari dua kali lebih tinggi pada pasien dengan stres kronis dan pada pasien dengan depresi dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki kedua kondisi tersebut, pada pasien dengan stres kronis dan depresi, risiko penyakit Alzheimer meningkat hingga empat kali lipat," ujar para peneliti dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Medical Daily, Kamis (5/10).

Ketika para peserta dibandingkan dengan seluruh populasi yang terdiri dari 1.362.548 orang dengan kelompok usia yang sama, para peneliti melihat lebih banyak orang dengan stres kronis atau depresi yang mengalami gangguan kognitif ringan atau penyakit Alzheimer.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer's Research and Therapy. Penelitian ini tidak menunjukkan bahwa stres atau depresi kronis menyebabkan Alzheimer.

"Risikonya masih sangat kecil dan penyebabnya belum diketahui. Meskipun demikian, temuan ini penting karena memungkinkan kita untuk meningkatkan upaya pencegahan dan memahami hubungan dengan faktor risiko demensia lainnya," kata Axel C. Carlsson, penulis terakhir penelitian ini.

"Kami menunjukkan di sini bahwa diagnosis ini lebih sering terjadi pada orang yang mengalami stres kronis atau depresi, tetapi penelitian lebih lanjut akan diperlukan jika kita ingin menunjukkan hubungan sebab akibat di sana," tambahnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top