Studi Ungkap Generasi X Diprediksi Berisiko Lebih Tinggi Terkena Kanker
Sebuah studi mengungkapkan, orang-orang di Generasi X dapat memiliki tingkat kanker tertentu yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua mereka. Studi yang dipublikasikan pada bulan Juni di JAMA Network Open ini menggunakan model statistik untuk memprediksi seberapa umum kasus kanker yang mungkin terjadi pada Generasi X (Gen X), orang-orang yang lahir antara tahun 1965 dan 1980 setelah mereka mencapai usia 60-an.
Dibandingkan dengan orang tua mereka dari Silent Generation dan Baby Boomer (termasuk mereka yang lahir antara tahun 1936 dan 1960), Gen X secara umum diperkirakan akan mengalami insiden kanker yang lebih tinggi, demikian temuan studi tersebut. Penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian ini hanya bersifat prediktif berdasarkan tren saat ini dan bukan merupakan prediksi yang pasti.
"Apa yang kami coba lakukan dalam studi deskriptif adalah menentukan di mana angka-angka naik secara tak terduga," kata penulis studi Philip Rosenberg, PhD, seorang ahli biostatistik di Divisi Epidemiologi dan Genetika Kanker di National Cancer Institute, dikutip dari Health, Senin (22/7).
"Namun, temuan ini menunjukkan bahwa, tanpa adanya perubahan, "insiden kanker di AS dapat tetap tinggi selama beberapa dekade mendatang," tulis penulis studi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tren kanker yang mungkin terjadi pada Gen X di tahun-tahun mendatang, Rosenberg dan koleganya mengamati data kanker dari 3,8 juta orang dalam program Surveilans, Epidemiologi, dan Hasil Akhir (SEER) National Cancer Institute. Para peneliti melihat kejadian kanker untuk Gen X dan generasi sebelumnya yang lahir antara tahun 1908 dan 1964.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya