Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Studi Ungkap Diagnosis Depresi Lebih Berisiko Alami Demensia

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal JAMA Neurology mengungkapkan, orang dewasa yang didiagnosis depresi pada usia berapa pun memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami demensia di kemudian hari. Risiko tersebut lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami depresi, menurut analisis data dari lebih dari satu juta orang selama hampir empat dekade.

Studi tersebut juga menemukan, pria yang mengalami depresi lebih berisiko terkena demensia dibandingkan wanita, serta pada individu yang memiliki beberapa kali rawat inap karena depresi.

"Sudah ada sejumlah penelitian berkualitas tinggi tentang topik ini, yang sebagian besar menunjukkan hubungan antara depresi pada usia lanjut dan demensia," kata penulis pertama Holly Elser, MD, PhD, seorang ahli saraf dan ahli epidemiologi di University of Pennsylvania di Philadelphia, dikutip dari Everyday Health, Rabu (2/8).

"Apa yang kami lihat adalah bahwa hubungan ini tetap ada terlepas dari apakah depresi didiagnosis pada awal, pertengahan, atau akhir masa dewasa," tambahnya.

Bekerja sama dengan para dokter di Universitas Aarhus di Denmark, Dr. Elser dan rekan-rekannya meninjau informasi kesehatan yang dikumpulkan dari 1,4 juta warga negara Denmark sejak akhir tahun 1970-an. Mereka menggunakan database dari Daftar Kesehatan Nasional Denmark daripada sumber-sumber di Amerika Serikat karena database tersebut sangat luas dan terperinci.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top