Studi: Gen yang Meningkatkan Kesuburan Ternyata Memperpendek Usia
Staf laboratorium di pusat kesuburan Groupe Hospitalier Diaconesses Croix Saint-Simon, Paris, beberapa waktu lalu. Para peneliti menemukan ratusan mutasi yang dapat meningkatkan kesuburan remaja dan dikaitkan dengan kerusakan tubuh di kemudian hari.
NEW YORK - Mengapa manusia menjadi tua dan mati? Pada abad ke-19, ahli biologi Jerman, August Weismann, berpendapat mesin kehidupan pasti akan rusak seiring berjalannya waktu. "Kematian telah berevolusi untuk kebutuhan spesies," katanya.
"Ini menyingkirkan individu-individu tua yang lemah sehingga mereka tidak dapat bersaing dengan individu-individu muda."
Dikutip dari The Straits Times, penjelasan tersebut tidak dapat diterima oleh George Williams, seorang ahli biologi evolusi Amerika. Seleksi alam hanya mempengaruhi gen yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Apa yang terjadi pada akhir kehidupan seekor hewan tidak berpengaruh pada jalannya evolusi.
Williams berpikir bertambahnya usia mungkin merupakan efek samping seleksi alam yang tidak bisa dihindari.
Pada tahun 1957, ia mengajukan teori baru. Mutasi genetik yang meningkatkan kesuburan hewan juga dapat menyebabkan bahaya di usia lanjut. Selama beberapa generasi, mutasi tersebut akan menimbulkan beban yang pada akhirnya menyebabkan kematian.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya