Studi: Bakteri Dapat untuk Kurangi Risiko Kanker Usus Besar
Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker nomor dua di Singapura.
SINGAPURA - Sebuah studi yang dilakukan para peneliti Singapura, baru-baru ini telah menghubungkan jenis bakteri usus tertentu dengan kondisi pra-kanker usus besar atau kanker kolorektal tertentu, yaitu pertumbuhan pada lapisan dalam usus besar yang dapat menjadi kanker seiring waktu jika tidak dihilangkan.
Dikutip dariThe Straits Times, temuan ini meningkatkan kemungkinan penggunaan mikroba sebagai alat tes untuk menentukan apakah seseorang memiliki polip (rumpun sel pada usus besar), terutama polip yang tidak mudah dideteksi dengan metode pendeteksian saat ini.
Seseorang kemudian dapat membuat perubahan spesifik pada pola makan atau mikrobioma usus, ekosistem bakteri, jamur, dan mikroba lain yang ditemukan dalam sistem pencernaan, untuk mengubah pola pertumbuhan polip guna mencegahnya berubah menjadi kanker.
"Mungkin di masa depan, Anda perlu mengetahui jenis mikroba apa yang Anda miliki dan berdasarkan hal tersebut, Anda dapat menyesuaikan pola makan pencegahan untuk mengurangi risiko," kata penulis pertama studi tersebut, Jonathan Lee, yang bertindak sebagai konsultan di gastroenterologi dan divisi hepatologi di Rumah Sakit Universitas Nasional atau National University Hospital (NUH).
Secara umum, pola makan tinggi serat dan rendah olahan, kaya buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, diketahui membantu bakteri baik untuk berkembang biak di usus dan mengurangi risiko kanker kolorektal.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya