Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Strategi Mark Zuckerberg dalam Perubahan Besar Platform Meta Kembangkan Metaverse

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

CEO Meta, Mark Zuckerberg membicarakan tentang strategi dan upaya perusahaan tersebut membangun metaverse, dunia virtual imersif yang dirinya sebut sebagai masa depan perusahaan induk Facebook.

Namun hal tersebut masih banyak pihak yang masih ragu tentang apakah investasi metaverse besar akan membuahkan hasil untuk Meta. Tahun lalu, perusahaan itu mengubah nama dari Facebook untuk menyoroti pergeseran fokus perusahaan. Akan tetapi, para kritikus mengklaim itu untuk mengalihkan perhatian dari laporan media yang negatif.

Selain itu, lawan tangguh, seperti Apple, Google, dan Microsoft tampaknya siap bersaing dengan Meta di medan virtual baru.

Sementara, Metaverse merupakan dunia virtual tiga dimensi (3D), di mana orang dapat berinteraksi menggunakan sensor, head gear, dan gawai lainnya. Platform metaverse awal Meta, yang disebut Horizon Worlds, sudah memungkinkan orang bersosialisasi secara virtual sambil diwakili avatar.

"Jenis pengalaman yang akan Anda dapatkan di metaverse melampaui apa yang mungkin terjadi hari ini," ujar Zuckerberg dalam membuka konferensi yang bertujuan memberikan gambaran sekilas tentang lab pengembangan Meta, Kamis (24/2).

"Itu akan membutuhkan kemajuan di berbagai bidang, mulai dari perangkat keras hingga perangkat lunak untuk membangun dan menjelajahi dunia," lanjut dia.

Keterangan Zuckerberg, kecerdasan buatan (AI) merupakan kunci untuk membuka kemajuan itu. Dirinya mencatat bahwa platform masa depan harus dapat memahami dunia virtual dan menyediakan layanan terjemahan untuk banyak bahasa yang digunakan di dalamnya.

Video game global yang sangat populer, seperti Fortnite, Minecraft, dan Roblox yang berjalan di platform game tradisional dipandang sebagai pendahulu metaverse. Namun para pesaingnya tidak membiarkan klaim Meta ke metaverse.

Untuk itu, Google, yang lebih awal kesulitan dengan kacamata augmented reality (AR), mempunyai tim teknis, desainer, dan ilmuwan. "Membangun fondasi untuk komputasi imersif yang hebat," tulis dalam unggahannya.

Selanjutnya, Apple telah membeli beberapa perusahaan rintisan (startup) yang berspesialisasi dalam bidang tersebut dan dikabarkan akan mengerjakan headgear sendiri.

Kemudian Microsoft, pembangkit tenaga listrik industri video game melalui sistem Xbox dan game seperti Minecraft, sudah membuat kesepakatan senilai USD 69 miliar untuk membeli Activision Blizzard. Microsoft mengatakan metaverse merupakan bagian dari motivasinya untuk merger.

Namun, semenjak infasi Rusia ke Ukraina, harga saham Meta anjlok sejak pendapatan kuartalan terbaru menunjukkan pertumbuhannya tergelincir. Pendapatan Meta juga mendapat pukulan besar karena perubahan Apple pada aturan penargetan iklannya.

Tidak hanya Facebook, beberapa produk lain Meta adalah Instagram, WhatsApp, Messenger, dan headset realitas virtual (VR) Oculus. Pada perdagangan Rabu, saham Meta merosot lebih rendah dari USD 200 untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top