Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Bencana - Kodam Udayana Terjunkan 16 Ribu Personel untuk Bantu Warga

Status Siaga Darurat Gunung Agung Diperpanjang

Foto : ANTARA/Hendra
A   A   A   Pengaturan Font

KARANGASEM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa siaga darurat Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, hingga 16 Oktober 2017. Sampai kemarin secara rata-rata tidak ada penurunan, bahkan menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.


"Ada kecenderungan meningkat. Keputusan memperpanjang masa siaga darurat itu telah melalui diskusi BNPB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Pemkab Karangasem, dan pihak terkait lainnya," kata Kepala BNPB, Willem Rampangilei, di Pos Komando Penanganan Darurat Gunung Agung, Karang_asem, Kamis (5/10).


Status siaga darurat Gunung Agung diberlakukan mulai 22 September sejak gunung itu naik status menjadi awas. Willem mengakui pihaknya menghadapi ketidakpastian. Ini salah satu tantangan terberat, tetapi BNPB siap jika hal buruk terjadi.


Willem mengimbau warga yang berada di luar 28 desa untuk kembali pulang karena tidak masuk kawasan berbahaya. Meski pemerintah daerah mengimbau warga di luar zona berbahaya untuk kembali pulang dari pengungsian, namun jumlah pengungsi yang tercatat hingga saat ini terus bertambah.


BNPB menyebutkan data terakhir jumlah pengungsi mencapai 150.109 tersebar di 420 titik di sembilan kabupaten/kota di Bali. Penambahan jumlah pengungsi tidak lepas dari psikologis masyarakat yang ketakutan. Oleh karena itu, BNPB sedang melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.


Hingga Kamis (5/10) pukul 12.00 WIT, PVMBG mencatat tingkat kegempaan Gunung Agung masih tinggi. Untuk vulkanik dangkal mencapai 93 kali, vulkanik dalam 113 kali, dan tektonik lokal 18 kali.


Anggaran Bencana


Willem memastikan anggaran untuk siaga darurat Gunung Agung aman karena dapat dialokasikan dari Kementerian Keuangan. "Dalam siaga darurat, kami bisa mengakses anggaran cadangan penanggulan bencana di Kementerian Keuangan. Untuk melakukan upaya siaga darurat Gunung Agung anggaran cukup tersedia.


Menurut Willem, dalam sistem anggaran nasional untuk kebutuhan kedaruratan maka pihaknya dapat menggunakan dana cadangan Kementerian Keuangan. Untuk kedaruratan meliputi tiga tahapan, yakni siaga darurat, tanggap darurat setelah bencana, dan masa transisi menuju pemulihan.


Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, mengatakan pihaknya membahas anggaran bencana alam dalam anggaran perubahan yang sudah dirancang dan diarahkan untuk kebutuhan instansi yang paling memerlukan. Anggaran perubahan tersebut akan dialokasikan ke BPBD, Hubungan Masyarakat, Informatika dan Komunikasi, dan Satpol PP.


Saat ini, Pemkab Karangsem memiliki dana untuk bencana yang minim, yakni mencapai 1,2 miliar rupiah setelah sebelumnya sudah digunakan ketika ada bencana tanah longsor di Kecamatan Kubu beberapa waktu lalu sebesar 300 juta rupiah.


Kepala Staf Kodam IX/Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, mengatakan Kodam Udayana menyiagakan sekitar 16 ribu personel cadangan. Mereka dapat dikerahkan sewaktu-waktu untuk membantu masyarakat sebagai antisipasi kondisi Gunung Agung.


"Masih ada prajurit yang belum dikerahkan. Kami masih punya 16 ribu dari Kodam Udayana. Bila jumlah tersebut dinilai masih kurang maka pihaknya akan meminta bantuan dari komando di atasnya," kata Stephanus.


Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika bersembahyang memohon keselamatan dan kedamaian di Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Kabupaten Karangasem terkait Gunung Agung berstatus awas. eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top