Status Gunung Bromo Tetap Waspada

SURABAYA - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menegaskan status Gunung Api Bromo yang terletak di empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang, berada kondisi normal, yakni pada level II atau Waspada.

Pernyataan tersebut dikeluarkan sehubungan adanya pemberitaan yang menyebutkan telah terjadi erupsi di Gunung Bromo dengan ketinggian kolom abu yang mencapai 600 meter. "Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Gunung Api (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Ngadisari, Kecamatan Sukapura, sampai dengan 18 Februari 2019, tingkat aktivitas Gunung Api Bromo masih level II atau waspada," kata Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie, lewat keterangan tertulis, Selasa (19/2).

Secara terpisah, pada hari yang sama juga terjadi peristiwa kebencanaan lain di wilayah Jawa Timur, berupa gempa tektonik dengan kekuatan 5,9 skala Richter yang berpusat 159 kilometer arah tenggara dari Kabupaten Malang, pada pukul 02.30 WIB. Dilaporkan, guncangan gempa dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah, seperti Lumajang, Malang, Blitar, dan Batu.

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa tersebut. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa. Sebagian masyarakat melakukan respons dengan keluar rumah saat merasakan guncangan gempa. Kondisi masyarakat normal dan beraktivitas seperti biasa. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

Jangan percaya pada isu-isu menyesatkan karena hingga saat ini belum ada negara dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti kapan, di mana kekuatannya, lokasi detail dan lainnya. Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyampaikan, hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa tersebut, baik berupa korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Halaman Selanjutnya....