Stasiun Luar Angkasa Tiongkok Jatuh di Pasifik Selatan

BEIJING - Stasiun luar angkasa Tiangong-1 milik Tiongkok pada Senin (2/4) hancur berkeping-keping seetelah memasuki atmosfer Bumi dan jatuh di wilayah selatan Samudera Pasifik. Tadinya ilmuwan Tiongkok memperkirakan bahwa Tiangong-1 akan jatuh di Samudera Atlantik tak jauh dari lepas pantai Sao Paulo, Brasil.

"Sebagian besar dari Tiangong-1 terbakar diatas samudera lepas pada pukul 08.15 pagi waktu Beijing," demikian lapor Badan Luar Angkasa Tiongkok. "Hingga saat ini, kami tak mendapat laporan hal-hal yang membahayakan di permukaan Bumi," imbuh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang.

Stasiun luar angkasa Tiangong-1 diorbitkan pada September 2011 dan mulai berhenti operasionalnya sejak Maret 2016. Menurut pakar dari Tiongkok, Tiangong-1 berhenti operasionalnya karena kehabisan energi. Pada September 2016, Tiongkok juga telah mengorbitkan stasiun luar angkasa lainnya, Tiangong-2.

Stasiun luar angkasa ini merupakan cikal bakal bagi upaya Tiongkok untuk membangun stasiun luar angkasa secara mandiri pada 2022 dan upaya Tiongkok untuk mengirim astronot ke permukaan Bulan.

AFP/I-1