Sriwijaya Air Akan Ekspansi ke Kawasan Asia

JAKARTA - Maskapai Sriwijaya Air berencana membuka beberapa rute penerbangan baru di kawasan Asia. Langkah tersebut dimaksudkan untuk memperluas jaringan penerbangan dan meningkatkan pangsa pasarnya atau market share di tingkat regional.

"Target kami, Sriwijaya Air akan melayani rute penerbangan ke Manila (Filipina), Bangkok (Thailand) dan Australia seperti Kupang-Darwin PP dan Lombok-Perth PP. Selain dari Denpasar, kami juga akan membuka penerbangan ke Tiongkok dari Manado," kata Direktur Utama Sriwijaya Air, Joseph Adriaan Saul dalam siaran persnya, Jumat (22/3).

Dia menambahkan Sriwijaya Air memastikan rencana ekspansi rute penerbangan di kawasan regional ini didasari sejumlah pertimbangan. Selain tekad meraih sertifikasi IOSA dan Skytrax, kinerja Sriwijaya Air hingga akhir triwulan I tahun ini menunjukkan peningkatan.

Secara operasional, tambahnya, Sriwijaya Air saat ini membukukan catatan positif. Meski demikian, capaian ini diakui karena adanya kerja sama operasi atau manajemen dengan Garuda Indonesia Group, salah satunya Garuda Maintenance Facility Aero Asia.

"Dengan support dari GMF-AAAA, On Time Performance (ketepatan waktu) Sriwijaya Air sudah mulai meningkat dari rata-rata 65 persen menjadi hampir 80 persen. Target kami adalah 85 persen," ungkapnya.

Layanan Premium

Joseph menambahkan, sejalan rencana ekspansi dan raihan positif di atas, dalam waktu dekat, Sriwijaya Air akan meluncurkan layanan baru, yaitu kelas ekonomi premium. Layanan ini ditujukan untuk fokus membidik para kaum millenial atau pasar bisnis anak muda. Karakteristik anak-anak millenial saat ini mayoritas menyukai wisata petualangan dan kuliner.

"Tak bisa dipungkiri saat ini keberadaan kaum millenial sangat menjanjikan bagi kami. Dengan demikian Sriwijaya Air berusaha memberikan pengalaman yang berkesan dengan menghadirkan alternatif layanan kelas yang lebih eksklusif dibandingkan kelas lainnya," katanya.

Menurut Joseph, peluncuran layanan baru kelas ekonomi premium Sriwijaya Air sudah diproses hingga ke pihak otoritas setempat, yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Seluruh pengajuan dan persyaratan sudah diajukan sehingga diharapkan dapat disetujuin secepatnya. mza/E-10