Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inovasi di Bidang Kesehatan

Spanyol Pelopori Transplantasi Paru-paru Tanpa Pemotongan Tulang

Foto : OSEP LAGO / AFP

Xavier (tengah), yang berhasil menerima transplantasi paru-paru pertama di dunia yang sepenuhnya menggunakan robot, ikut serta dalam konferensi pers bersama konselor Kesehatan Catalonia, Manel Balcells (kiri) di rumah sakit Vall d’Hebron, Barcelona, Senin (17/4).

A   A   A   Pengaturan Font

MADRID - Rumah Sakit Vall d'Hebron di Barcelona, Spanyol, baru-baru ini dilaporkan menggunakan teknik baru dalam transplantasi paru-paru dengan robot dan rute akses yang tidak lagi memerlukan pemotongan melalui tulang.

Dilansir oleh The Straits Times, ahli bedah di fasilitas tersebut menggunakan robot berlengan empat yang dijuluki "Da Vinci" untuk memotong sebagian kecil kulit, lemak, dan otot pasien, untuk mengangkat paru-paru yang rusak. Lalu, mereka memasukkan paru-paru yang baru melalui sayatan sepanjang 8 sentimeter di bawah tulang dada, tepat di atas diafragma.

Pendekatan yang lama membutuhkan sayatan sepanjang 30 sentimeter. Meskipun beberapa rumah sakit sudah menggunakan sayatan yang lebih kecil untuk transplantasi paru-paru, ini adalah pertama kalinya ahli bedah dapat membatasi sayatan pada jaringan lunak.

Prosedur baru ini tidak terlalu menyakitkan bagi pasien, kata mereka, karena lukanya dapat menutup dengan mudah.

"Kami percaya ini adalah teknik yang akan meningkatkan kualitas hidup pasien, periode pasca-operasi dan mengurangi rasa sakit. Kami berharap teknik ini pada akhirnya akan menyebar ke lebih banyak pusat kesehatan," kata Kepala Departemen Bedah Toraks dan Transplantasi Paru di Vall d'Hebron, Albert Jauregui, kepada wartawan, Senin (17/4).

Kulit Sangat Elastis

Dia menambahkan untuk memperkenalkan paru-paru baru, organ tersebut "dikempiskan" diruang operasi sehingga bisa masuk melalui sayatan yang ketat. "Itu adalah bagian tubuh yang memiliki keuntungan memiliki kulit yang sangat elastis, yang memberi ruang untuk melebarkan bukaan tanpa harus menyentuh satu tulang rusuk pun," kata Jauregui.

Namun, potongan yang lebih kecil juga dibuat di sisi tulang rusuk untuk mengakomodasi lengan robot dan kamera 3D.

Pada waktunya, kata Jauregui, teknik ini dapat diterapkan pada transplantasi yang melibatkan dua paru-paru, di mana sayatan kecil yang sama sudah cukup.

Prosedur perintis, yang hingga saat ini hanya digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, dilakukan pada Xavier, seorang pria berusia 65 tahun yang membutuhkan transplantasi paru-paru karena fibrosis paru.

Xavier mengatakan dia mendapat manfaat dari teknik baru ini. "Sejak saya sadar kembali dan bangun dari anestesi, saya tidak merasakan sakit sama sekali," katanya.

Karena ukuran sayatan yang kecil, Xavier hanya meminum para_cetamol setelah operasi. Transplantasi paru konvensional umumnya membutuhkan perawatan pasca-operasi dengan obat penghilang rasa sakit opioid.

Spanyol adalah pemimpin global dalam transplantasi organ, dengan rata-rata tujuh donor dan 15 transplantasi per hari pada tahun 2022, menurut data Kementerian Kesehatan Spanyol.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top