Solusi Kekeringan di Dataran Tinggi
"Paranet yang kami jadikan alat penangkap kabut bentangannya kami buat lebih panjang dari sebelumnya, menjadi 2x8 meter dengan sistem pemasangan seperti huruf L," ujar Ketua Tim PKM Adopsi Teknologi Pemanen Kabut UGM, Vianita Meiranti Yogamitria, waktu itu seperti dimua dalam laman resmi UGM.
Penelitian lintas disiplin ilmu oleh mahasiswa UGM, kara Vianita, tidak butuh banyak biaya. Peralatan yang diperlukan sangat sederhana dan terjangkau, meliputi paranet, talang PVC, alat fertigasi tetes, dan selang kecil.
Jika ingin lebih menghemat biaya, penampang bisa menggunakan bamboo, bukan besi atau aluminium. Selain bahannya murah, alat tersebut tidak memerlukan energi. Untuk mengalirkan air ke penampungan hanya memanfaatkan gaya grafitasi bumi, dengan perhitungan tertentu yang akurat.
Bagi Kepala Desa Kemitir, Puji Utomo, pemanenan kabut di wilayahnya berguna bagi pertanian warga. Penduduk di desa yang berada di dataran tinggi Ungaran ini memang sebagian besar mengandalkan mata pencaharian bertani sayuran.
"Terpenting, warga tetap bisa bercocok tanam aneka sayuran di musim kemarau. Airnya diperoleh dari proses pengolahan kabut tebal yang mengandung uap air," kata Puji.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya