Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Energi | Selisih Harga Gas 3 Kg Subisidi dan Nonsubsidi Sangat Besar, di Atas Rp35.000

Solusi Elpiji 3 Kg Picu Masalah Baru

Foto : ANTARA/AMPELSA

DISTRIBUSI ELPIJI | Pekerja memeriksa data KTP milik warga saat akan membeli elpiji 3 kg di pangkalan elpji Kelurahan Debong Tengah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (27/7). PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat sebanyak 238 pangkalan elpiji di Kota Tegal telah tervalidasi dalam program subsidi tepat sasaran dan 6.060 konsumen terdaftar disubsidi tepat sasaran sehingga pendistribusian elpiji subsidi termonitor dan mengarah ke program tepat sasaran dan tepat jumlah.

A   A   A   Pengaturan Font

Kehadiran produk gas elpiji 3 kg nonsubsidi dikhawatirkan membuat tindak penyalahgunaan, terutama pengoplosan, makin meningkat karena selisih harga sangat besar.

JAKARTA - Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) harus menyelesaikan masalah kelangkaan elpiji subsidi tanpa menimbulkan masalah baru. Langkah Pertamina meluncurkan produk gas elpiji 3 kg nonsubsidi dikhawatirkan dapat memicu maraknya pengoplosan di masyarakat karena selisih harga terlampau jauh.

"Kebijakan itu akan membuat pengadaan dan pendistribusian elpiji 3 kg bersubsidi makin terbatas dan sulit. Ujung-ujungnya masyarakat dipaksa membeli elpiji 3 kg nonsubsidi dengan merek Bright," ungkap anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, di Jakarta, Kamis (27/7).

Dia memperkirakan hadirnya LPG 3 kg nonsubsidi itu akan meningkatkan tindak penyalahgunaan gas elpiji bersubsidi oleh pihak tertentu, mengingat selisih harga jualnya sangat besar. Saat ini, Pertamina menjual LPG 3 kg merek Bright seharga 56.000 rupiah terbatas di Jakarta dan Surabaya, sementara gas melon 3 kg bersubsidi sebesar 20.000 rupiah.

Selama ini, salah satu modus penyimpangan gas melon bersubsidi yang ditemukan aparat adalah pengoplosan, yaitu dengan memindahkan isi gas elpiji dari tabung melon 3 kg bersubsidi ke dalam tabung 12 kg nonsubsidi. "Modus ini tidak lain mengubah dari barang bersubsidi dijual menjadi barang nonsubsidi yang berharga mahal," tandasnya.

Dia mengatakan adanya produk gas elpiji Bright berwarna pink berukuran 3 kg nonsubsidi ini, yang sama persis dengan gas melon 3 kg bersubsidi, akan semakin memudahkan pengoplosan. "Apalagi marjinnya (selisih harganya) besar, mencapai 36.000 rupiah per tabung. Pengoplosan bisa semakin marak," tegasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top