Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Soal Child-free, Perempuan Masih Menghadapi Paksaan Sosial untuk Menjadi Ibu

Foto : The Conversation/Shutterstock/Prostock-studio

Memilih tidak memiliki anak semakin populer dan diamini.

A   A   A   Pengaturan Font

Secara angka, umumnya laki-laki berusia lebih tua saat memiliki anak pertama. Laki-laki dapat terus menjadi ayah pada usia yang lebih tua daripada perempuan pada umumnya. Hanya saja mereka tidak menghadapi tekanan sosial atau "tenggat waktu" yang sama dengan perempuan dalam hal memiliki anak.

Kesenjangan gender ini berlanjut hingga menjadi orang tua. Tengoklah buku-buku tentang pengasuhan anak, narasinya mayoritas ditujukan untuk para ibu.

Bahkan, ketika ada gerakan menjadi "orang tua" yang setara secara gender, sebagian besar narasinya masih tetap mengacu pada ibu saja, bukannya pada ayah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengasuhan. Sementara itu, ayah dipandang sebagai asisten paruh waktu yang "membantu" pengasuhan.

Mengasuh anak adalah pekerjaan sulit, memakan waktu, dan mahal. Budaya kerja di banyak negara tidak diatur untuk mendukung orang tua. Sering kali para ibu terpaksa mengurangi jam kerja mereka untuk mengambil alih pengasuhan anak saat bayi lahir.

Melalui penelitian, saya menemukan media menggambarkan ayah yang tinggal di rumah (stay-at-home fathers) dipaksa untuk mengambil peran domestik karena tekanan ekonomi. Hal ini berbeda dengan apa yang dikatakan oleh para ayah yang menjadi pengasuh utama ini kepada saya-mereka melihat pengasuhan anak sebagai sebuah kemitraan yang setara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top