Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

SMK SMAK Bogor Cetak SDM Berkompeten untuk Industri

Foto : Istimewa.

Menteri Perindustrian, Agus Guniwang Kartasasmita dalam acara Groundbreaking Pembangunan SMK SMAK Bogor, Jawa Barat, Senin (26/12).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Menteri Perindustrian, Agus Guniwang Kartasasmita terus mendorong daya saing SDM Industri. Pada, Senin (26/12) dirinya melakukan Groundbreaking Pembangunan SMK SMAK Bogor. Lulusan sekolah kejuruan sekolah menengah analis kimia ini disiapkan untuk bekerja di industri industri terkait.

"Gedung yang kita bagun ini, diharapkan tidak hanya memperkuat dan meningkatkan semangat sivitas akademika SMAK Bogor, tetapi juga akan menginspirasi lahirnya berbagai gagasan dan inovasi yang akan memantapkan kiprah SMK SMAK Bogor sebagai sekolah vokasi berwawasan global dan berkarakter," ungkap Menperin saat Groundbreaking Pembangunan SMK SMAK Bogor, Jawa Barat dikutip dari sambutan resminya.

Menperin menyampaikan, setiap insan di Indonesia yang saat ini berjumlah 275 juta jiwa memiliki hak yang sama memperoleh pendidikan yang layak. Oleh karena itu, negara hadir dalam memberikan layanan pendidikan yang dapat diakses dan dijangkau oleh baik yang kalangan mampu maupun yang kurang beruntung.

"Di sinilah, peran dari institusi pendidikan dalam menghadirkan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan tetapi juga mampu menghasilkan SDM yang kompeten dan berkarakter. Bagaimana membangun SDM kompeten ini, kita dapat belajar dari pengalaman dari negara-negara yang sukses mengelola SDM nya melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi,"ungkap Menperin.

Dia menegaskan kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi terletak pada orientasi penyelenggaraan yang berfokus pada pemenuhan demand bukan pada supply. Untuk itu, Kementerian Perindustrian mendukung lahirnya SDM kompeten dalam mendukung kinerja industri nasional.

Sejak tahun lalu, Presiden mengamanatkan untuk melakukan perubahan mendasar pengelolaan pendidikan dan pelatihan vokasi yaitu dengan melakukan orkestrasi secara menyeluruh sebagaimana telah dilakukan oleh negara-negara yang sukses mengelola SDM nya.

"Mengapa ini penting saya sampaikan diawal sambutan ini, karena dengan cara ini sebagai upaya Bangsa Indonesia untuk keluar dari pendapatan menengah (middle income trap) menuju negara berpendapatan tinggi,"ucapnya.

Dia mengatakan strategi yang ditempuh pemerintah salah satunya diwujudkan melalui lahirnya Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Melalui Peraturan Presiden ini, mengubah pola pendidikan dan pelatihan vokasi yang awalnya masih berorientasi supply menjadi sistem vokasi yang berorientasi demand.

Hal ini dimaksudkan agar program pendidikan dan pelatihan vokasi menghasilkan tenaga kerja yang selaras dengan kebutuhan industri dan juga mampu berkembang menjadi pengusaha mandiri.

Meski demikian, Kemenperin menyadari penyediaan SDM kompeten belum dapat dilakukan sesuai dengan situasi yang kita harapkan. Terdapat ketidaksesuaian antara supply dari dunia pendidikan dengan demand dari pasar kerja industri, sehingga perlu diselaraskan.

Untuk itulah pada hari ini, melalui kegiatan Groundbreaking pembangunan Gedung pendidikan SMK SMAK Bogor, kita akan membangun pendidikan vokasi yang menjadi best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri.

Melalui SMAK Bogor ini, setiap tahunnya pada saat wisuda lulusan sudah terserap bekerja di industri dan saat ini menjadi SMK terbaik di negeri ini diantara 14.199 SMK yang ada. Inilah kebanggaan kita bersama.

Keberhasilan pendidikan vokasi di SMAK Bogor terletak pada jalinan kemitraan dengan Industri. Dengan kemitraan yang terbangun maka akan mengurangi permasalahan mismatch supply dan demand penyediaan SDM Industri.

Selain itu, fokus SMAK Bogor pada satu bidang keilmuan analisis kimia menjadikan pembeda diantara unit pendidikan vokasi sehingga konsisten mencari mitra dan mudah dalam mengembangkan dirinya.

Dirinya berharap melalui pembangunan Gedung dan fasilitas pendidikan yang baru, saya optimis SMAK Bogor mampu menghadirkan ekosistem vokasi yang secara konsisten akan menghasilkan gagasan kreatif, inovatif baik dari guru maupun siswa, sehingga akan terus berkembang secara produktif.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Industri Kemenperin, Arus Gunawan menyampaikan SMAKBO (Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor). Sejak berdiri pada 1950 sampai 2022, SMAKBO menghasilkan 8.462 lulusan.

"Lulusannya pada saat wisuda rata-rata sudah diserap sebesar 90 persen dan saat ini lulusan telah tersebar di berbagai industri dan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan baik di dalam maupun di luar negeri," pungkasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top