Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Kejuruan

SMK Mesti Aktif Bersinergi dengan Industri

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Mendikbud mengaku keterbatasan anggaran membuat pihaknya kesulitan mengendalikan kualitas SMK tersebut. Padahal di satu sisi, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menaruh fokus pembangunan pendidikan pada revitalisasi pendidikan kejuruan dan vokasi.

Ia menambahkan, ada sejumlah faktor juga yang membuat lulusan SMK menyumbang angka pengangguran cukup tinggi. Salah satunya karena belum adanya link and match antara kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan di industri. "Tidak semua jenis bidang keterampilan itu sesuai dengan kebutuhan lapangan," kata Muhadjir.

Selain itu, ada faktor sistem ketenagakerjaan yang mengharuskan tenaga kerja lulusan SMK mengajukan lamaran baru setelah menjalani kontrak selama dua tahun. "Kadang dalam kondisi transisi dari habis kontrak menuju kontrak baru tersebut mereka dihitung menganggur," ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2017 mencapai 7,01 juta jiwa. Dari data tersebut, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 5,50 persen menjadi 5,33 persen pada Februari 2017.

Dari tingkat pendidikan, TPT tertinggi terjadi pada jenjang SMK dan SMA. Masing-masing mencapai 9,27 persen dan 7,03 persen, sedangkan jenjang SD hanya mencapai 3,54 persen.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top