“Smart Grid" Pacu Penetrasi EBT
Penerapan sistem energi berkelanjutan pada smart grid akan mendukung penerapan EBT yang efisien dan andal karena mampu menganalisis beban dan produksi listrik.
JAKARTA - Pemerintah tengah mendorong pengembangan smart grid. Adanya inovasi smart grid mampu mengurai permasalahan sebagian besar dari pembangkit listrik. Penerapan sistem energi berkelanjutan pada smart grid akan mendukung penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) yang efisien dan andal karena mampu menganalisis beban dan produksi listrik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menuturkan penerapan teknologi tepat guna diperlukan tidak hanya untuk menjaga dan meningkatkan keandalan dan efisiensi pasokan, tetapi juga untuk mengintegrasikan energi terbarukan dan mengantisipasi sifat intermiten energi terbarukan, seperti matahari dan angin.
"Selain smart grid, ada smart matter, dan Battery Energy Storage System (BESS). Penerapan efisiensi energi ini punya pengaruh dalam efisiensi energi pembangkit," terangnya melalui keterangannya dalam acara Singapore International Energy Week (SIEW) di Singapura, Senin (25/10).
Adanya inovasi smart grid, beber Arifin, mampu mengurai permasalahan sebagian besar dari pembangkit listrik. Penerapan sistem energi berkelanjutan pada smart grid akan mendukung penerapan EBT yang efisien dan andal karena mampu menganalisis beban dan produksi listrik.
Arifin sendiri menjelaskan rencana Indonesia mengembangkan smart grid yang disebut Nusantara Grid mulai 2025. Ide tersebut didasarkan pada kenyataan Indonesia merupakan negara kepulauan dan perlu menyediakan akses energi bagi masyarakat lokal. "Super grid juga dimaksudkan untuk mengatasi ketidaksesuaian antara sumber daya energi terbarukan dan lokasi daerah permintaan listrik yang tinggi," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya