Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Pasar l PKL Diizinkan Berjulaan di Trotoar Jalan Jati Baru

"Skybridge" Mulai Dioperasikan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebanyak 300 personel Satpol PP disiagakan untuk mengawasi pedagang kaki lima agar tidak berjualan di jalan raya.

JAKARTA -Skybridge atau Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM), Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai dioperasikan Senin (10/12). Namun, para pedagang kaki lima (PKL) masih diperbolehkan berjualan di trotoar Jalan Jati Baru.

"Kalau ini sudah clear, kita masuk ke trotoar. PKL di trotoar kita dorong agar di dalam garis kuning (guideline untuk tunanetra), sehingga orang bisa jalan. Di belakang garis kuning masih bisa dipakai," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (9/12).

Menurutnya, pengawasan PKL ini akan diserahkan sepenuhnya kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta. Pihaknya akan mengerahkan 300 petugas Satpol PP untuk membantu mengawasi PKL Tanah Abang dan operasional skybridge.

"Yang mengawasi itu Satpol PP. Kalau dia nggak bisa atasi, gue tinggal lapor ke Pak Gubernur. Apa saya lagi yang perlu turun tangan? Jadi Kepala Satpol PP merangkap Wakil Wali Kota. Saya terus terang saja, suka bekerja," katanya.

Irwandi mengatakan, mulai Senin sebanyak 446 PKL Tanah Abang mulai berjualan di atas skybridge. Dia berharap, para PKL tidak lagi memadati jalan dan trotoar Jalan Jati Baru setelah skybridge itu dioperasikan. Dia memastikan, Tanah Abang akan steril dari PKL.

"Pak Gubernur kan nggak mau kasar. Makanya kita pinggirkan dulu. Kalau masih nggak mau, baru kita sikat. Hari Senin, Tanah Abang dipastikan steril. Jaklingko sudah beroperasi, Transjakarta jalan. Kalau masih ada PKL di jalan, tinggal tubruk saja. Toh dia yang salah," tegasnya.

Integrasi Transportasi

Irwandi juga mengaku bersyukur, operasional skybridge diapresiasi Ombudsman RI perwakilan Jakarta Raya. Bahkan, ungkapnya, beberapa pengguna KRL merasa terbantu dengan adanya skybridge tersebut.

Pada Jumat (6/12), PD Pembangunan Sarana Jaya, Dinas Perhubungan dan Transjakarta melakukan ujicoba pengoperasian Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Tanah Abang.

Direktur Utama Yoory C Pinontoan mengatakan, tujuan pembangunan JPM ini salahsatunya untuk menciptakan integrasi antar moda transportasi di Stasiun Tanah Abang.

"Program ini merupakan solusi atas kesemerawutan yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir di depan pintu stasiun kereta api tanah abang. Saya berharap ujicoba lintasan ini dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang harus disempurnakan sampai dengan JPM Tanah Abang ini di resmikan oleh Pak Gubernur," katanya.

Menurutnya, tujuan utama dari penataan ini yaitu perubahan perilaku penumpang, pengunjung dan pedagang untuk tertib ketika berada di kawasan Tanah Abang. Namun, karena adanya peningkatan pelayanan Kereta Api yang berdampak pada peningkatan jumlah penumpang, maka kawasan Tanah Abang terlihat semaarut.

Untuk mengurai masalah ini, para pemangku kepentingan membangun fasilitas halte dan keterhubungan dengan blok-blok Pasar Tanah Abang. Dari rencana tiga halte yang akan dibangun, dua halte sudah terbangun yaitu halte di pintu Stasiun Tanah Abang Jalan Jatibaru (persisnya dibawah JPM) dan halte di sisi selatan flyover jatibaru (persisnya diseberang stasiun Jalan Jati Baru).

"Halte yang belum terbangun adalah halte di pintu Stasiun Tanah Abang. Adapun rute bus transjakarta yang akan mengunakan halte-halte ini adalah rute Bus 5 F, Kampung Melayu - Tanah abang dan rute Bus 8C, Iskandar Muda - Tanah Abang, lalu rute bus 1H, Tanah Abang-Gondangdia serta rute bus GR 2, Tanah Abang Explorer," tegasnya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top