
Situs Warisan UNESCO Rusak, Tim Drakor KBS Dilaporkan ke Polisi
Paviliun Mandaeru, harta nasional Korea Selatan yang terletak di Byeongsan Seowon, di Andong, Gyeongsang Utara, terlihat dalam foto arsip.
Foto: YonhapANDONG - Polisi Korea akan menginvestigasi tim produksi drama dari lembaga penyiaran publik KBS karena diduga menancapkan paku untuk menggantung alat peraga di situs Warisan Dunia UNESCO, kata sejumlah pejabat, Jumat (3/1).
Kepolisian Provinsi Gyeongbuk mengatakan sebuah pengaduan diajukan sebelumnya oleh seseorang yang diketahui sebagai warga Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, yang menuduh tim drama tersebut menyebabkan kerusakan pada Byeongsan Seowon di kota tersebut.
Pemerintah Kota Andong, sekitar 190 kilometer di tenggara Seoul, mengatakan, pihaknya mempertimbangkan tindakan hukum setelah menemukan lima bekas paku, masing-masing sedalam sekitar 1 sentimeter dan lebar 2-3 sentimeter, yang tertinggal di Paviliun Mandaeru, harta nasional yang terletak di dalam situs tersebut.
Paku-paku itu digunakan untuk menggantung enam lentera selama syuting drama pada tanggal 30 Desember.
Sebagai tanggapan, KBS mengeluarkan permintaan maaf dan berjanji untuk secara aktif mengatasi kerusakan, memperbaiki lokasi dan menerapkan tindakan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Pihak kepolisian mengatakan akan melimpahkan kasus tersebut ke Kantor Polisi Andong setelah meninjau pengaduan tersebut.
Byeongsan Seowon, bagian dari kelompok sembilan akademi Neo-Konfusianisme dari Dinasti Joseon (1392-1910), dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2019.
Akademi-akademi ini, yang terletak di lingkungan alami dekat pegunungan dan sumber air, berfungsi sebagai tempat bagi para cendekiawan untuk belajar, berinteraksi dengan lingkungan, serta mengolah pikiran dan tubuh mereka.
UNESCO telah mengakui "seowon" sebagai Warisan Dunia karena menggambarkan "proses historis di mana Neo-Konfusianisme dari Tiongkok diadaptasi ke dalam kondisi Korea."
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 3 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Beri Pilihan yang Luas, Living World Grand Wisata Hadir 250 Tenant
Berita Terkini
-
Alasan Lebaran di Indonesia Berbeda dengan Arab
-
Korban Tewas Akibat Jembatan Ambruk di Korsel Bertambah Jadi 4 Orang
-
Pertamina Patra Niaga JBT Raih Penghargaan 2 Proper Emas dan 7 Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup
-
AS Roma Merangkak Naik Usai Membantai Monza
-
Sido Muncul Bantu 40 Anak di Lebak, Banten, Operasi Bibir Sumbing Gratis