Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Swastanisasi Air l DKI Masih Ketergantungan Suplai Air dari Luar Jakarta

Sistem Pengolahan Air Minum Akan Diperbanyak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bambang mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah membentuk tim evaluasi tata kelola air melalui Keputusan Gubernur No 1149 tahun 2018. Tim yang diketuai Sekretaris Daerah DKI, Saefullah ini bertugas untuk mengevaluasi kebijakan tata kelola air minum yang disesuaikan dengan putusan MA tentang penghentian swastanisasi air minum di Jakarta.

"Tim ini akan memberikan rekomendasi kebijakan. Ada beberapa opsi, apakah kerjasama dengan mitra akan diputus atau tanda negosiasi kembali atau status quo. Kita bagian dari tim itu," tegasnya.

Manajer Senior Teknik dan Pelayanan PAM Jaya, Elly Dermawati mengatakan, kapasitas produksi air PAM Jaya baru mencapai 20.232,5 liter per detik. Sebagian besar sumber air baku itu dari Waduk Jatiluhur. Dari kapasitas produksi itu, ungkapnya, cakupan layanan PAM Jaya baru mencapai 60 persen dengan total pelanggan sebanyak 851.155 pelanggan.

Diakuinya, Jakarta masih ketergantungan suplai air baku dari wilayah luar kota Jakarta dimana 81 persen air baku berasal dari Waduk Juanda Jatiluhur, 16 persen berasal dari pembelian air curah PDAM Kabupaten Tangerang dan 3 persen berasal dari sungai-sungai yang berada di Jakarta.

"Kita mengajukan PMD pada APBD Perubahan sebesar 1,2 triliun rupiah. Ini akan digunakan untuk membangun jaringan SPAM Hutan Kota sebesar 150 miliar rupiah. Untuk SPAM Ciliwung membutuhkan dana sebesar 250 miliar rupiah, SPAM Pesanggrahan membutuhkan dana 400 miliar rupiah," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top