
Sistem Penggembalaan Integrasikan Sapi Ternak dan Sawit
Foto: ISTIMEWAYOGYAKARTA - Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, mengadakan penelitian dan pengembangan ekonomi dan pembangunan kajian sistem integrasi sapi kelapa sawit (SISKA) di kabupaten tersebut. Hasil penelitian menunjukkan sistem penggembalaan paling cocok untuk mengembangkan peternakan terintegrasi dengan kelapa sawit.
"Pada Kabupaten Katingan terdapat 31 perusahaan perkebunan sawit dengan total luasan lahan yang dikelola lebih dari 265 ribu ha. Luasan lahan tersebut berpotensi menjadi daerah pengembangan sapi dengan model sistem integrasi sawit dengan peternakan sapi," tutur Bambang Suwignyo, selaku ketua tim peneliti di Yogyakarta, Senin (2/12).
Katingan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Timur dengan populasi ternak sapi yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2018, populasi sapi ternak tercatat sebanyak 9.047 ekor, meningkat dari dua tahun sebelumnya 8.854 ekor pada 2017 dan 8.358 ekor pada 2016.
Produksi daging juga meningkat 4,01 persen/ tahun menjadi 2.613.200 ton pada 2018, sementara produksi susu naik 2,69 persen/ tahun menjadi 550.000 ton pada tahun lalu. Bersamaan dengan itu, konsumsi protein hewani asal ternak juga meningkat menjadi 5,46 g/ kapita/ hari dari sebelumnya dari 4,19 g.
"Berdasarkan peningkatan kinerja pada bidang peternakan tersebut maka Kabupaten Katingan bermaksud untuk melakukan akselerasi dengan program integrasi sawit sapi," terang Bambang.
Gambaran Konkret
Penelitian ini, jelasnya, dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkret terhadap potensi pengembangan peternakan sapi melalui SISKA. Kajian dilaksanakan selama 5 bulan terhitung sejak Juli sampai dengan November 2019. Dari kajian tersebut, teridentifikasi lima perusahaan sawit yang memiliki kecenderungan minat untuk ikut serta dalam program SISKA.
Kelima perusahaan sawit tersebut memiliki potensi pemanfaatan hijauan yang tumbuh di bawah pohon sawit.
YK/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 2 Bayern Munich Siap Rebut Kembali Gelar Bundesliga
- 3 Indonesia Akan Raup US$4,2 Miliar dari Ekspor Listrik EBT ke Singapura
- 4 Sabtu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Sedang
- 5 Balai Bahasa NTT Perluas Pelayanan melalui Klinik Bahasa
Berita Terkini
-
Menangani Triliunan Rupiah, Tapi Pengelola Uang Haji Diminta Dibubarkan
-
Penting Ni bagi Warga Palembang yang Sekarang Terkepung Banjir
-
Banyak Sekali, Dana Haji Mencapai Rp171 Triliun
-
Kemenag Sungguh Maju Jauh dengan Mengenalkan “Kurikulum Cinta”
-
Kemenag Gagas Teologi Hijau untuk Kelestarian Lingkungan