Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

SIPRI: Denuklirisasi Global Tersendat Modernisasi Alutsista Negara Adidaya

Foto : DW/picture-alliance/dpa
A   A   A   Pengaturan Font

Meski Russia dan AS melanjutkan perlucutan hulu ledak tua, kedua negara menambah 50 hulu ledak nuklir dalam status siaga operasi di awal 2021, dibandingkan tahun lalu.

"Di luar kedua negara, tujuh negara adidaya nuklir lainnya juga telah mengumumkan niat atau sedang mengembangkan sistem persenjataan nuklir baru," tulis para ilmuwan dalam laporannya.

LSM, Kampanye Internasional Perlucutan Senjata Nuklir (ICAN), bulan ini merilis laporan yang mencatat kenaikan anggaran belanja di negara-negara adidaya nuklir sebanyak 1,4 miliar dollar AS, menjadi 72 miliar dollar AS pada 2020.

Meski melambatnya tren denuklirisasi, Kristensen dari Sipri mewanti-wanti terhadap ketidakpastian perkembangan senjata nuklir di masa depan. "Apakah artinya masa denuklirisasi sudah berakhir, atau kita akan melihat lebih banyak penambahan karena negara-negara lain menginginkan lebih banyak hulu ledak nuklir?" kata dia.

Dia menambahkan, kebijakan Tiongkok menambah senjata nuklirnya akan berdampak terhadap kesiapan AS dan Russia untuk melanjutkan denuklirisasi. Namun begitu, situasi selama Perang Dingin jauh lebih menegangkan, ketimbang saat ini, kata Kristensen. Pada 1986, jumlah hulu ledak nuklir di dunia tercatat mencapai angka tertinggi, yaitu 70.000 unit. DW/AFP/I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top