Singapura dan Indonesia Akan Memulai Lembaran Baru Hubungan Bilateral
Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan dengan PM Singapura Lawrence Wong seusai konferensi pers saat pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/11).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak AJAKARTA – Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong, pada hari Rabu (6/11), mengatakan Singapura dan Indonesia akan memulai babak baru dalam hubungan bilateral mereka dengan berkolaborasi dalam peluang-peluang baru.
Dikutip dari The Straits Times, PM Wong, yang juga Menteri Keuangan, mencatat meskipun ia dan Presiden Prabowo Subianto adalah pemimpin yang baru memulai peran baru mereka, mereka berdua mendapat manfaat dari pekerjaan pendahulu mereka.
“Sebagai pemimpin baru sekarang, kita berdua mampu menulis babak baru dalam hubungan bilateral kita dan membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” kata PM Wong.
Ia berbicara pada konferensi pers bersama dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan di Jakarta.
PM Wong dilantik sebagai Perdana Menteri Singapura pada tanggal 15 Mei, menggantikan Menteri Senior Lee Hsien Loong, sementara Prabowo dilantik sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 20 Oktober.
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan kembali hubungan erat antara kedua negara. Presiden Prabowo mengatakan kunjungan PM Wong sangat berarti karena ini merupakan kunjungan resmi pertama seorang pemimpin asing sejak pelantikannya.
“Singapura merupakan salah satu negara tetangga terdekat dan mitra yang sangat penting bagi Indonesia. Kami memiliki kerja sama yang baik secara bilateral, dan juga dalam kerangka Asean,” kata Prabowo.
Perjalanan ini merupakan kali keempat PM Wong dan Prabowo bertemu pada tahun 2024. Pertemuan terakhir keduanya terjadi saat pelantikan Prabowo.
PM Wong sedang dalam kunjungan dua hari ke Indonesia dan tiba di Jakarta pada 5 November. Dia disambut oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo.
PM Wong dan Prabowo juga bertemu selama Retret Pemimpin Singapura-Indonesia yang diselenggarakan oleh Presiden Indonesia saat itu Joko Widodo pada bulan April, dan sekali lagi pada bulan Juni, ketika Prabowo berada di Singapura untuk menyampaikan pidato khusus pada Dialog Shangri-La edisi ke-21.
Peluang Baru
Pada konferensi pers, Wong mengatakan kedua pemimpin membahas peluang baru untuk kolaborasi di tahun-tahun mendatang. Ini mencakup bidang-bidang, seperti pertahanan, teknologi digital, perawatan kesehatan, dan perdagangan.
Pada tahun 2023, Singapura mencatat 15,4 miliar dollar AS investasi langsung asing di negara kepulauan tersebut, dan perdagangan bilateral mencapai 69 miliar dollar AS pada tahun itu.
Kedua negara merupakan sumber utama kedatangan wisatawan satu sama lain. Singapura menyambut 2,3 juta wisatawan dari Indonesia pada tahun 2023, sementara Indonesia menerima 1,4 juta wisatawan dari Singapura pada tahun itu.
PM Wong mengatakan selama pertemuan mereka, kedua pemimpin membahas kolaborasi di bidang-bidang yang selaras dengan prioritas Indonesia.
Yang termasuk di dalamnya adalah ketahanan pangan, dan ia mengatakan pembicaraan sedang berlangsung tentang bagaimana kedua pihak dapat bertukar praktik terbaik dan berbagi teknologi untuk saling mendapatkan keuntungan dari kerja sama di sektor pertanian dan pangan.
Bidang penting lainnya adalah keamanan energi, PM Wong menambahkan, dengan mengatakan kedua pemimpin telah berdiskusi baik mengenai isu-isu seperti energi bersih dan keberlanjutan.
“Ini dapat menjadi mesin pertumbuhan baru bagi kedua negara kita, terutama ketika kita mewujudkan ekspor energi lintas batas, serta proyek penangkapan dan penyimpanan karbon lintas batas di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Selain kerja sama bilateral, para pemimpin juga membahas masalah regional dan internasional.
Prabowo menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas situasi di Timur Tengah. Ia menekankan pentingnya untuk terus menyerukan penghentian segera kekerasan di Timur Tengah, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan tercapainya solusi dua negara untuk Palestina dan Israel berdasarkan hukum internasional.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
Berita Terkini
- Enam Mobil Hanyut saat Banjir Bandang Landa Kawasan Palabuhanratu, Sukabumi
- Maudy Ayunda Ajak Iwan Fals Berkolaborasi dalam Lagu "Puisi Kota"
- Swacam Tanpa Ribet, 10% Warga Jakarta Telah Membuktikan
- Akhirnya… , Reog Ponorogo Berhasil Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
- Presiden Prabowo: Muhammadiyah Contoh Kehidupan Inklusif dan Toleran