Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Silinder Cyrus

Silinder Cyrus, Piagam Hak Asasi Manusia Pertama di Dunia

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Silinder Cyrus berbahan tembikar bertuliskan huruf paku yang dibuat pada 539 SM ditemukan di kota kuno Babel. Berisi kebebasan manusia untuk memeluk agama, tidak memperbudak manusia dari kelompok manapun, dan menghargai kekayaan properti, dianggap sebagai piagam hak asasi manusia pertama.

Jauh sebelum Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM) atau Universal Declaration of Human Rights yang diadopsi serta disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1948, dunia telah mengenal piagam hak asasi. Di dunia kuno, Piagam Hak Asasi Manusia Koresh yang Agung yang lazim disebut Silinder Koresh, merupakan silinder tembikar yang dibuat pada 539 SM atas perintah Cyrus II, kaisar Achaemenes dari Persia.

Silinder Cyrus atau Silinder Koresh ditulis dalam tulisan paku Akkadia (Babilonia). Dikenal sebagai piagam HAM paling awal di dunia. Silinder ini ditemukan di Kuil Marduk, dewa besar Babilonia di Kota Babilonia.

Piagam yang saat ini disimpan di British Museum ini ditemukan pada sekitar antara 1879-1882, selama penggalian arkeologi di Babel di Mesopotamia. Hormozd Rassam, seorang arkeolog Asyur Inggris, menemukan sebuah silinder tembikar yang memiliki tulisan huruf paku.

Silinder ini terbuat dari bahan tanah liat, dengan panjang 23 sentimeter dan lebar 11 sentimeter, dan di sekelilingnya terdapat sekitar 40 baris yang ditulis dalam bahasa Akkadia dan tulisan paku Babilonia. Dalam studi belakangan, menunjukkan prasasti berbentuk silinder ditulis pada 539 SM atas perintah Cyrus Agung (Cyrus The Great).

Ia berhasil mengalahkan penguasa sebelumnya Nebukadnezar dan membebaskan Kota Babel. Silinder Cyrus dibuat dan ditempatkan di Kuil Marduk sebagai piagam peringatan di dasar Kota Babel. Saat ini, dokumen dan bukti tentang bagaimana seorang pria mampu memimpin dengan memberi contoh, ditempatkan di bagian "Iran Kuno" di gedung British Museum.

Cyrus Agung, pendiri Kekaisaran Persia dan pemrakarsa dinasti Achaemenes, dimahkotai di Babilonia setelah penaklukan Babilonia dan mengumumkan amnesti umum bagi menyatakan kebebasan bagi pemeluk agama pribumi. Hal ini dilakukan untuk memenangkan cinta rakyat Mesopotamia. Tak lupa ia berterimakasih kepada kepada Marduk, dewa tertua Babel dan tergolong dalam kategori maha dewa.

Selama masa pemerintahannya, ia tidak memperbudak kelompok manusia mana pun. Ia juga mencegah pasukannya melanggar batas properti dan kehidupan rakyatnya. Dia mengumpulkan semua orang yang telah ditawan ke Babel dan mengembalikan mereka ke rumah mereka. Cyrus juga membebaskan orang-orang Yahudi dari penawanan dan perbudakan di Babel.

Itulah mengapa, dokumen itu dikenal sebagai piagam hak asasi manusia terawal di dunia. Pada 1971, PBB menerbitkannya dalam enam bahasa resmi organisasi tersebut. Salinan piagam disimpan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota New York .

Dalam tablet silinder ini, Cyrus juga memperkenalkan dirinya dan dinastinya serta penjelasan singkat tentang penaklukan Babilonia. Ia mengatakan bahwa dia telah menyelesaikan semua pencapaiannya dengan bantuan dan persetujuan Marduk, dewa Babilonia.

Ia kemudian menjelaskan bagaimana dia membawa kedamaian dan ketenangan kepada orang-orang Babilonia dan Sumeria dan bagaimana ia mengembalikan tubuh para dewa yang diambil dari berbagai kuil di Babilonia.

Cyrus kemudian menceritakan bagaimana dia membangun kembali kuil yang hancur dan memulangkan para tawanan mantan raja Babilonia. Tidak ada referensi langsung tentang pembebasan orang Yahudi dari penawanan Babilonia, tetapi studi sumber sejarah mengungkapkan bahwa pembebasan orang Yahudi adalah bagian dari tindakan Cyrus setelah penaklukan Babilonia.

Kebijakan Umum

Menceritakan kisah piagam hak asasi manusia paling awal di dunia adalah satu hal, tetapi membacanya secara langsung tanpa komentar apa pun dari sejarawan atau ahli atau katakanlah prasangka patriotik, adalah hal lain. Yang pasti piagam ini yang menunjukkan kebijakan umum Cyrus, terutama terhadap para sahabatnya, juga tersedia dalam bahasa lain.

LamanIran Gashttourmenulis, bagian dari teks Piagam Silinder Cyrus menuliskan bahwa Cyrus memerintah negara dengan kebenaran dan keadilan. Marduk, Dewa Agung, senang dengan perbuatan baik dan pikiran baik pendukung rakyat ini.

Oleh karena itu, Marduk mendorong Cyrus untuk mengikuti jalan yang akan membawanya ke Babel, sementara dia berjalan di sampingnya seperti penolong sejati. Pasukannya yang besar, yang seperti air sungai yang tak terhitung jumlahnya, dilengkapi dengan segala jenis senjata.

Marduk menakdirkan Cyrus untuk memasuki Kota Babel tanpa perang atau pertumpahan darah. Dia melindungi Babel dari bencana apa pun. Nebukadnezar menyerahkan mahkota kepada Cyrus. Orang-orang Babel, di seluruh tanah Sumeria dan Akkadia, dan semua penguasa setempat menerima perintah Cyrus. Mereka bersukacita di kerajaannya dan merangkulnya dengan wajah cerah.

Dalam baris-baris ini memiliki makna sedang menuliskan apa yang dikatakan Cyrus yang Agung dan bukan kata pengantar yang ditulis oleh para ahli Taurat Babilonia tentang dia. "Aku adalah Cyrus, raja dunia, raja agung, raja perkasa, raja Babel, raja Sumeria dan Akkadia, raja empat penjuru dunia. Putra Cambyses, raja agung, raja Anshan, Shah agung Anshan, cucu Chish Pish, raja agung, Shah Anshan."

"Dari sebuah dinasti yang selalu memiliki raja, yang orang-orang menghargai dan menginginkan kerajaannya dengan penuh suka cita. Ketika memasuki Babel tanpa perlawanan, semua orang dengan senang hati menerima langkah saya. Aku duduk di singgasana raja-raja Babel. Marduk memohon kepada saya hati yang murni dari orang-orang Babel dan saya merasa terhormat dan disayangi."

"Pasukan besar saya memasuki Babel dengan damai. Saya tidak membiarkan orang-orang di kota ini dan tanah ini menderita. Bagian dalam Babel dan tempat-tempat sucinya mengguncang hati saya untuk bekerja bagi perdamaian. Nebukadnezar telah memperbudak orang Babel yang tak berdaya, sesuatu yang tidak pantas mereka terima."

Tulisan ini memiliki makna Cyrus telah menghapus perbudakan dan mengakhiri kesengsaraan mereka. Memerintahkan agar semua orang bebas untuk menyembah Tuhan mereka dan tidak membutuhkan mereka. Ia juga memerintahkan agar tidak ada yang memusnahkan orang-orang di kota. Marduk senang dengan perbuatan baiknya.

"Saya menyediakan masyarakat yang damai untuk semua orang. Saya memberikan kedamaian dan ketenangan kepada semua orang," kata Cyrus. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top