Silinder Cyrus, Piagam Hak Asasi Manusia Pertama di Dunia
Ia berhasil mengalahkan penguasa sebelumnya Nebukadnezar dan membebaskan Kota Babel. Silinder Cyrus dibuat dan ditempatkan di Kuil Marduk sebagai piagam peringatan di dasar Kota Babel. Saat ini, dokumen dan bukti tentang bagaimana seorang pria mampu memimpin dengan memberi contoh, ditempatkan di bagian "Iran Kuno" di gedung British Museum.
Cyrus Agung, pendiri Kekaisaran Persia dan pemrakarsa dinasti Achaemenes, dimahkotai di Babilonia setelah penaklukan Babilonia dan mengumumkan amnesti umum bagi menyatakan kebebasan bagi pemeluk agama pribumi. Hal ini dilakukan untuk memenangkan cinta rakyat Mesopotamia. Tak lupa ia berterimakasih kepada kepada Marduk, dewa tertua Babel dan tergolong dalam kategori maha dewa.
Selama masa pemerintahannya, ia tidak memperbudak kelompok manusia mana pun. Ia juga mencegah pasukannya melanggar batas properti dan kehidupan rakyatnya. Dia mengumpulkan semua orang yang telah ditawan ke Babel dan mengembalikan mereka ke rumah mereka. Cyrus juga membebaskan orang-orang Yahudi dari penawanan dan perbudakan di Babel.
Itulah mengapa, dokumen itu dikenal sebagai piagam hak asasi manusia terawal di dunia. Pada 1971, PBB menerbitkannya dalam enam bahasa resmi organisasi tersebut. Salinan piagam disimpan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota New York .
Dalam tablet silinder ini, Cyrus juga memperkenalkan dirinya dan dinastinya serta penjelasan singkat tentang penaklukan Babilonia. Ia mengatakan bahwa dia telah menyelesaikan semua pencapaiannya dengan bantuan dan persetujuan Marduk, dewa Babilonia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya