Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Siklus Anomali Hujan 2-8 Tahun

A   A   A   Pengaturan Font

Berdasarkan catatan historis, La Nina Indonesia dapat menyebabkan peningkatan akumulasi curah hujan bulanan. Peningkatan bisa mencapai 40 persen di atas normal, meski setiap daerah tidak seragam.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), La Nina diperkirakan berlanjut selama musim dingin di belahan bumi utara hingga Maret 2021. Potensi transisi ke El Nino Southern Oscillation (ENSO) netral akan terjadi selama musim semi 2021 atau antara April dan Juni 2021.

Pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap indikator laut dan atmosfer pada Desember 2020 menunjukkan, suhu permukaan laut Samudera Pasifik ekuator bagian tengah dan timur mendingin -0,5-1,5 derajat Celcius selama tiga bulan berturut-turut diikuti penguatan angin pasat.

Sebagai peristiwa iklim global, La Nina dan El Nino berulang dan memiliki siklus 2-8 tahun. La Nina terakhir pada 2010 di mana untuk wilayah Indonesia dikenal sebagai tahun basah. Sebab hampir tidak ada musim kemarau sepanjang tahun akibat curah hujan yang berlebih.

Dampak positif La Nina menciptakan surplus air tanah. Dalam periode 30 tahun terakhir telah terjadi surplus air tanah tahunan di Waeapo-Pulau Buru sebesar 775 mm. Ini setara dengan 222 persen dari kondisi normal. "Namun La Nina lebih dipandang sisi negatifnya saja yang berdampak pada bencana hidrometeorologi," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana menahun yang kerap terjadi baik pada musim hujan, transisi, maupun kemarau. Pada musim hujan berupa banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. "Sedangkan di musim kemarau potensi bencana yang dihadapi berupa kebakaran hutan dan gelombang tinggi," ujar Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca saat ini. "Masyarakat harus tetap waspada dalam kondisi masa La Nina sampai Februari 2021," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

La Nina dapat menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor seperti yang terjadi di Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Kondisi ini terjadi jika intensitas hujan cukup tinggi. Oleh karenanya masyarakat perlu waspada jika tempat tinggalnya memiliki kemiringan terjal dan terjadi hujan intensitas tinggi. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top