Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Air

Siapkan Sumur Bor di Daerah Rawan Kekeringan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan sejumlah langkah untuk memitigasi kekeringan yang diprediksi berlangsung hingga akhir Oktober mendatang. Hal itu dimaksudkan agar pasokan air untuk kebutuhan masyarakat dan lahan pertanian tetap stabil.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebutkan, meski tergolong normal tetapi berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekitar 3,9 juta jiwa masyarakat membutuhkan bantuan air bersih akibat terdampak kekeringan di Jawa dan Nusa Tenggara.

"Oleh karena itu, pada daerah rawan air seperti di beberapa kecamatan di Sukabumi, Sragen, Pati, Banjarnegara dan Sumbawa, kami telah melakukan pengeboran air tanah untuk pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat," ungkapnya di Jakarta, Senin (18/9).

Dijelaskan Basuki, pengeboran dilakukan setelah tim survey geolistrik mengidentifikasi sumber air tanah dalam dan dilakukan pengeboran sedalam 20-70 meter dengan debit air yang dihasilkan dari sumur bor bervariasi yakni 1,5-10 liter per detik. Kementerian PUPRtelah melakukan mitigasi kekeringan dengan membangun sumur bor setiap tahunnya dimana saat ini total sebanyak 6.902 sumur bor di berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sumur bor paling banyak terdapat di Pulau Jawa (2.916 sumur), Bali dan Nusa Tenggara (2.174 sumur).

Baca Juga :
Produksi Padi Naik

"Saat terjadi kekeringan, pemenuhan kebutuhan air bersih menjadi prioritas, baru setelah itu untuk irigasi lahan pertanian. Selain itu kita telah upayakan suplai air dari waduk-waduk yang ada, misalnya Waduk Jatigede mampu mengurangi dampak kekeringan di Indramayu dan sekitarnya," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top