Siapkan Pembelajaran Berbasis TIK
Sejumlah Pelajar SMK Telekomunikasi Telesandi menyelesaikan proses pembuatan alat pengukur suhu tubuh yang diberi nama tels meter, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021).
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/focJAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Ir Suharti MA PhD mengatakan perlu adanya rancangan pembelajaran yang memberdayakan teknologi informasi dan komunikatif (TIK).
"Teknologi pada era Revolusi Industri 4.0 menawarkan cara yang efisien dan efektif untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tatap muka selama pandemi Covid-19. Ini memerlukan rancangan model pembelajaran yang mendayagunakan TIK selama masa pandemi," ujar Suharti di Jakarta, Kamis (18/11).
Dia menambahkan, untuk itu, peran instansi pembina sangat diperlukan untuk terus mendorong agar para pengembang teknologi pembelajaran (PTP) dapat berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan sumber daya. Dengan begitu, mereka senantiasa hadir sebagai solusi permasalahan pembelajaran melalui aspek teknologi.
- Baca Juga: Judi “Online” Masuk Tahap Bencana Sosial
- Baca Juga: Indonesia Bertekad Lindungi Investasi yang Masuk
Kemendikbudristek melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) selaku Instansi Pembina Teknis Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) kembali menggelar Simposium Regional Pengembang Teknologi Pembelajaran 2021 di Jakarta pada 18-20 November 2021. Simposium mengusung tema "Serentak Bergerak Berkolaborasi Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul".
"Kegiatan yang sempat vakum selama pandemi ini bertujuan untuk saling tukar pengetahuan, berbagi informasi, pengalaman, dan wawasan di antara para ahli perkembangan teknologi pembelajaran," katanya. Ini untuk meningkatkan peran PTP dalam menyiapkan serta menghasilkan karya-karya inovatif era pandemi dalam mewujudkan pembelajaran berdaya saing," ujar Kepala Pusdatin, Dr M Hasan Chabibie.
Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama, Dr Purwanto, mengatakan simposium kali ini berbeda karena dilakukan secara hybrid: luring dan daring. Simposium diikuti PTP lintas kementerian sebanyak 61 kementerian/lembaga.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Antara, Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 2 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 3 Cagub DKI Pramono Targetkan Raih Suara di Atas 50 Persen di Jaksel saat Pilkada
- 4 Pelaku Pembobol Ruang Guru SMKN 12 Jakut Diburu Polisi
- 5 Panglima TNI Perintahkan Prajurit Berantas Judi “Online”