Siapkah Indonesia Jadi Negara Maju pada 2045? SDM Masih Jadi Sandungan
Misi Indonesia jadi negara maju pada 2045 perlu didukung sumber daya manusia yang mumpuni.
Pertama, pendapatan pekerja yang tidak optimum, sehingga diperlukan investasi lebih besar untuk menciptakan wirausaha yang berkualitas. Kedua, perlu investasi swasta yang besar dalam mendukung pertumbuhan modal manusia. Ketiga, para pelaku ekonomi berusaha mencari solusi atau jalan pintas terhadap kurangnya keterampilan. Keempat, tidak banyak industri yang berfokus pada modal manusia, atau kontribusinya ke ekspor kurang.
Untuk melihat empat diagnosis dan sinyal ini, kita tidak bisa langsung serta merta menjiplak konsep tersebut.
Namun, kita bisa melihat masih besarnya dominasi sektor informal yang umumnya minim keterampilan dalam perekonomian Indonesia. Kecilnya upah dalam sektor informal ini membuat adanya keterbatasan dalam populasi untuk bisa menaikkan kualitas pendidikan dan keterampilan mereka.
Selain itu, untuk mengukur capaian pembelajaran, kebijakan yang ada kerap kali berubah sehingga kontinuitas program kurang terlihat. Penggantian Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Nasional yang tujuannya menghilangkan disparitas, menunjukkan capaian literasi dan numerasi yang rendah. Indonesia memiliki rata-rata literasi 371 dibandingkan rata-rata negara OECD sebesar 487, menempatkan Indonesia nomor enam terendah nilai skornya.
Dengan disparitas yang tinggi juga-termasuk termarjinalkannya pekerja perempuan-salah satu permasalahan yang muncul adalah minimnya pekerja berketerampilan tinggi (high-skilled worker) untuk barang yang memiliki nilai ekspor yang tinggi. Kebanyakan dari pekerja terjebak di kelas menengah potensial, tanpa menunjukkan pertumbuhan menjadi kelas menengah dengan pendapatan yang tinggi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya