Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
JENAK

Siapa Cawapres Pilihanmu?

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Itu pun penuh dengan batasanbatasan tertentu: sampai jumlah berapa bisa diterima, kapan tawaran diterima atau ditolak, sampai seberapa jauh dasar perhitungan kesebelasan ini diunggulkan dibanding lawannya, dan seberapa tingkat keunggulan yang dipatuhi penebak di seluruh dunia.

Dalam kaitan dengan cawapres ini pun, kita dihadapkan bukan nama-nama yang memiliki-atau dinyatakan memiliki, kadar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Bahkan, tebakan bisa bukan nama, misalnya dari latar belakang militer atau bukan. Ini bisa ditandingkan. Atau ketua partai, atau dari kalangan intelektual.

Yang menjadikan lebih hot, lebih hangat, dinamikanya sangat tinggi. Perubahan bisa terjadi. Kalau Capres tidak segera mendeklarasikan diri, bisa menjadi bahan taruhan: jadi atau tidak. Demikian juga namanama cawapres, yang baeraneka ragam. Kadang terdengar tak masuk akal, kadang sengaja disertakan, namun tetap ada yang meyakini, dan memasang taruhan untuk itu.

Barang kali karena inilah menjadi terjaga aktualitasnya. Untuk tetap diangkat dalam tema pembicaraan. Dan tidak menyalahi apa-apa. Toh di acara resmi, seperti televisi, radio, perkiraan di media cetak, juga tak berhenti. Secara resmi pun para pengelola survei mengumumkan hasilnya, yang pastilah berbiaya mahal untuk penyelenggaraannya.

Dan di media sosial, Twitter misalnya, survei yang lebih lucu, lebih spontan, lebih terkesan mainmain, juga diikuti dengan serius. Fenomena yang bisa diterima sebagai sesuatu yang wajar. Atau bahkan tanda menggembirakan. Bahwa untuk pelaksanaaan demokrasi yang pokok, dalam hal ini pemilihan capres atau cawapres, masyarakat luas turut terlibat.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top