Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Siap Siaga! Sri Lanka Akan Nekat Ambil Langkah Ini untuk Melanjutkan Negara Mereka. Akankah Ada Demo Lanjutan Lagi?

Foto : Times of India

Demonstran Sri Lanka

A   A   A   Pengaturan Font

Parlemen Sri Lanka telah mengumumkan kabar terbaru usai tragedi penggerudukan massa di kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe bahwa akan ada pemilihan presiden mereka yang baru.

Times of India melansir pada Selasa (7/12) bahwa akan ada pergantian pemerintahan Gotabaya Rajapaksa pada Rabu, 20 Juli 2022 mendatang. Kabar terkait penggantian Presiden itu berhembus dari Juru Bicara Mahinda Yapa Abeywardena mengumumkan pada hari Senin. Keputusan itu diambil selama pertemuan para pemimpin semua partai penting yang diadakan pada hari sebelumnya.

Para pemimpin gerakan protes di Sri Lanka yang telah memaksa presiden dan perdana menteri keluar dari kediaman resmi mereka mengatakan mereka akan menduduki gedung-gedung itu sampai keduanya mundur dari jabatannya.

Frontline Socialist Party (FSP) yang merupakan pendukung utama perjuangan (Aragalaya) mengatakan pemerintah berikutnya harus dibentuk saat ini juga hanya untuk mewujudkan apa yang telah dikampanyekan oleh pemberontakan publik 9 Juli.

Tak hanya itu FSP juga mengatakan bahwa pemerintah selanjutnya harus melakukan adopsi konstitusi baru. Hal itu harus berjalan bersama dengan reformasi pemilu dengan persetujuan rakyat melalui referendum harus diprioritaskan.

Para pengunjuk rasa di Sri Lanka yang beberapa waktu lalu telah berbahagia dengan cara berkeliaran di aula dan lapangan kekuasaan memiliki harapan untuk melihat siapa selanjutnya yang akan mengambil kendali negara mereka yang kini sedang hancur secara ekonomi dan bergejolak atas hilangnya kepercayaan terhadap pemerintahan mereka.

Sri Lanka pernah dianggap sebagai negara yang memili kisah sukses ekonomi potensial dan dapat dilihat oleh negara-negara berkembang lainnya, dan kekuatan regional telah berebut pengaruh atas negara kepulauan berpenduduk 22 juta jiwa itu. Tetapi ekonominya telah kandas selama berbulan-bulan, terbebani oleh utang pemerintah yang berat terkait dengan proyek infrastruktur besar dengan utilitas yang dipertanyakan. Pandemi juga menghapus pendapatan pariwisata penting negara itu.Sekarang, Sri Lanka telah menjadi lebih dari sebuah kisah peringatan, itu lah yang akan menjadi fokus pemecahan masalah untuk pemerintahan negara Sri Lanka selanjutnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top