Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Siap Siaga! 5 Juta Buruh Se Indonesia Gelar Aksi Mogok Massal Sebulan Demi Capai 3 Tuntutan

Foto : Istimewa

Ilustrasi demo serikat pekerja.

A   A   A   Pengaturan Font

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkapkan sebanyak 5 juta buruh akan turut serta dalam puncak aksi pemogokan nasional sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Puncaknya 5 juta buruh ancam mogok massal selama satu bulan penuh aksi demo akan terus dilakukan.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan jutaan buruh dari 15 ribu pabrik akan mogok kerja selama satu bulan penuh pada akhir November. Ia mengatakan Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15 ribu pabrik.

Selain penolakan terhadap kenaikan harga BBM, Said menjelaskan serikat kelas pekerja juga akan menolak omnibus law dan menuntut kenaikan upah minimum 2023.

"Karena itu, kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10%-13%," kata Said Iqbal.

Said pun menuturkan Partai Buruh akan menggelar aksi di daerah, dengan titik aksi di daerah adalah di kantor Gubernur, Bupati/Walikota, atau DPRD.

Melalui aksi mogok kerja dan unjuk rasa, Said berharap Gubernur atau Bupati/Walikota sekiranya dapat membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI.

"Aspirasi daerah harus didengar. Surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM dikirim ke Presiden dan pimpinan DPR. Supaya mereka paham bahwa kebijakan pusat telah menyengsarakan rakyat di daerah," ujar Said.

Tak hanya itu, Said melanjutkan Partai Buruh juga meminta Gubernur dan Bupati mendesak DPR membuat pansus BBM. Pasalnya, mereka menyoroti kenaikan BBM oleh Pertamina sementara pengusaha swasta dapat menjual BBM dengan harga lebih murah.

"Pansur DPR RI diharapkan bisa membongkar kenapa swasta bisa menjual BBM lebih murah? Apa yang terjadi dengan pembiayaan bersubsidi? Apakah ada mafia di penentuan harga BBM? Serta apa implikasi terhadap daya beli yang merosot?," tegasnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top