Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS

"Shutdown" Tak Dibuka Sebelum Dana Perbatasan Disetujui

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON -Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan penutupan sementara (shutdown) pemerintahan tidak akan berhenti hingga permintaannya untuk dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko terpenuhi.

Trump juga mengatakan akan mengunjungi perbatasan pada Januari untuk mengecek pembangunan tembok baru. "Saya tidak bisa pastikan kapan pemerintah akan buka (beroperasi kembali). Saya bisa katakan bahwa ia tidak akan buka sampai kami mendapatkan dinding, pagar, atau apa pun sebutannya," kata Trump, Selasa (25/12) waktu setempat.

Trump beralasan tembok pembatas berfungsi untuk mencegah aliran narkoba dan perdagangan manusia melalui migran yang memasuki AS.

Trump mengajukan anggaran sebesar lima miliar dollar AS, sedangkan Partai Demokrat hanya mau menyetujui 1,3 miliar dollar AS. Gedung Putih dikabarkan bersedia menurunkan anggaran tersebut menjadi 2,1 miliar dollar AS.

Pembangunan tembok perbatasan merupakan salah satu janji kampanye Trump yang paling sering didengungkan, tetapi kubu Demokrat diketahui menentangnya dengan keras.

Tidak tercapainya kesepakatan anggaran ini berimbas pada sejumlah badan pemerintahan yang habis masa pendanaannya pada Jumat (21/12) tengah malam. Terdapat puluhan badan pemerintah dan departemen yang terkena dampak, termasuk di antaranya Departemen Keamanan Dalam Negeri, Keadilan, Perumahan, dan Pertanian. Selain itu, Layanan Pertamanan Nasional juga akan berhenti beroperasi selama shutdown.

Lebih dari 400.000 pegawai negeri AS dari badan dan departemen terdampak tidak akan memperoleh bayaran hingga anggaran berhasil disepakati. Sementara itu, sekitar 380.000 pegawai akan berstatus furloughed. Artinya, mereka akan dirumahkan untuk sementara.

Sejauh ini, negosiasi antara Kongres dan administrasi Trump tak kunjung menghasilkan titik temu. AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top