Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Setiaji, soal Pengaduan Masyarakat

Setiap Pengaduan Bisa Dipantau

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kita memiliki tujuh kanal pengaduan atau aspirasi masyarakat. Diantaranya adalah aplikasi Qlue, Twitter @dkijakarta, facebook Pemprov DKI Jakarta, SMS 08111272206, Email [email protected], Balai Warga yang merupakan forum dalam situs jakarta.go.id, dan Sistem LAPOR yang dikembangkan oleh Kantor Staf Presiden.

Seperti apa tindaklanjut pengaduan itu?

Kalau aplikasi Qlue, masih seperti dulu, yakni . ditindaklanjuti secara bertahap. Kita tentukan dengan tiga status yang menjadi indicator: merah atau wait; kuning atau laporan sedang diproses; hijau atau laporan telah dikerjakan. Kalau di luar itu, seperti facebook atau twitter, dia harus mention, setelah diterima nanti ada tim yang mengecek apakah itu komplain atau hanya aspirasi. Kalau komplain, kita masukkan ke sistem, masukin kategorinya apakah itu sampah, jalan berlubang, atau apa. Kalau aplikasi Qlue itu kan otomatis ada kategori itu, kemudian komplain itu kita kirim ke SKPD terkait.

Apa perbedaan Qlue dengan kanal pengaduan lain?

Sebenarnya secara respon time, Qlue ini lebih cepat. Karena Qlue ini langsung direct ke lurah terkait setelah itu diterima SKPD-nya dan langsung dikerjakan masalahnya. Setelah itu mereka sampaikan lagi jawaban bahwa masalah itu telah diselesaikan. Sedangkan kanal pengaduan lain memiliki kelemahan tidak tercantum lokasi, foto, dan lainnya. Cara penanganannya sama, tapi delivery ke setiap SKPD berbeda, kalau Qlue beda karena langsung ada lokasi dan foto serta permasalahannya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top