Setelah FIlipina, Badai Tropis Trami Kini Menerjang Vietnam
Seorang warga desa di Filipina berjalan melewati pohon-pohon yang tumbang setelah tanah longsor yang dipicu Badai Tropis Trami baru-baru ini pada 26 Oktober 2024.
Foto: CNA/AP/Aaron FavilaMANILA - Badai Trami melanda Vietnam tengah pada hari Minggu (27/10), akan memicu hujan lebat dan banjir berbahaya setelah meninggalkan jalur kehancuran di Filipina.
Negara Asia Tenggara dengan garis pantainya yang panjang ini rawan terhadap badai dan banjir yang sering kali menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan harta benda.
Curah hujan di beberapa wilayah provinsi dari Quang Binh hingga Quang Nam diperkirakan mencapai 60 cm pada hari Minggu dan Senin (28/10), menurut badan prakiraan cuaca nasional.
"Risiko banjir tinggi di wilayah perkotaan dari provinsi Ha Tinh hingga Binh Dinh," kata badan tersebut.
Hujan lebat juga diperkirakan akan melanda Dataran Tinggi Tengah, daerah penghasil kopi utama negara ini, menurut badan tersebut.
Setelah melanda pulau utama Luzon di Filipina, badai Trami membuat daerah yang luas itu terendam banjir, sehingga menyulitkan operasi penyelamatan dan bantuan saat Manila bersiap menghadapi dampak badai Kong-rey yang datang.
Badai melanda Filipina pada hari Kamis, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang telah menewaskan 90 orang hingga hari Minggu, naik dari 46 kematian yang dilaporkan pada hari Jumat, kata badan bencana.
Ariel Nepomuceno, kepala Kantor Pertahanan Sipil, mengatakan banyak dari kematian yang dilaporkan ini masih divalidasi untuk mengonfirmasi penyebab kematian terkait langsung dengan badai.
Makanan, air, perlengkapan kebersihan dan medis mencukupi, namun, banjir besar menghambat upaya bantuan, dengan banyak daerah hanya dapat diakses dengan perahu, kata Nepomuceno.
Badai Trami, dengan kecepatan angin hingga 88 km/jam, menerjang Hue dan Danang. Kecepatan angin maksimum kini telah melemah menjadi 74 km/jam.
Badai tersebut memaksa empat bandara di Vietnam tengah ditutup sementara, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam. Di antaranya, bandara internasional di Kota Danang akan ditutup mulai pukul 6 pagi pada hari Minggu hingga pukul 4 pagi pada hari Senin.
Laporan media pemerintah mengatakan angin kencang Trami menumbangkan pohon dan papan iklan di Danang.
Bulan lalu, topan Yagi dan banjir yang dipicunya menewaskan lebih dari 300 orang dan menyebabkan kerusakan properti lebih dari US$3,3 miliar di Vietnam utara.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga
Berita Terkini
- Permudah Kunjungan Wisatawan, Tiongkok Perluas Bebas Visa Hingga 38 Negara
- Keren Terobosan Ini, Pusat Budaya Indonesia Diresmikan di Turki
- Indikator: Elektabilitas Pasangan Pramono-Rano Paling Unggul di Pilkada DKI
- Gerak Cepat, Resmob Polda Sulut Tangkap Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak
- Warga Diminta Waspada, Gunung Ibu di Halmahera Barat Masih Berstatus Siaga