Serukan Keadilan Sosial dan Rawat Keberagaman
Banyak pesan Paus Fransiskus dalam kunjungan apostoliknya di Indonesia. Hal yang fundamental, Paus sangat terkesan dengan UUD 45 dan semboyan Bhinneka Tungga Ika. Sesuai UUD 45, Paus berharap keadilan sosial bisa menjadi fondasi tatanan internasional yang diinginkan dan sebagai salah satu tujuan yang harus dicapai serta selalu merawat keberagaman.
Paus Fransiskus SJ (87) berkunjung ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024. Ini merupakan peristiwa bersejarah karena menjadi kunjungan pertama Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma itu ke Indonesia setelah terpilih pada tahun 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI.
Di Indonesia, Paus yang terkenal sangat progresif itu menghadiri sejumlah agenda penting. Selain bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, pria asal Argentina itu juga ke Masjid Istiqal menghadiri dialog lintas agama. Paus mengakhiri kunjungannya dengan menggelar Misa Agung bersama sekitar 87 ribu umat Katolik Indonesia di Gelora Bung Karno, Senayan.
Paus sangat terkesan dengan UUD 45 dan semboyan Bhinneka Tungga Ika. Menurut Bapa Suci, fondasi hidup bernegara bangsa Indonesia itu senapas dangan moto kunjungan apostoliknya ke Indonesia, yakni Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa. Ini sangat erat kaitannya dengan ideologi Paus Fransiskus Teologi Rakyat dan Hidup Bersama Umat.
Wartawan Koran Jakarta, Fredrikus W Sabini, merangkum pesan-pesan Paus Fransiskus selama di Indonesia yang dikemas dalam bentuk tanya jawab. Di sini, Bapa Suci menyerukan soal pentingnya keadilan sosial bagi semua warga negara, bagaimana merawat keberagaman, bagaimana menjaga lingkungan serta berbagai isu kemanusiaan lainnya.
Presiden dan masyarakat Indonesia mengundang Anda ke Indonesia, apa pesan dan kesan Anda?
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya