Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sering Susah Tidur? Ini Penyebab Perempuan Rentan Alami Insomnia!

Foto : Unsplash | Kinga Cichewicz

Ilustrasi insomnia.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut penelitian dalam jurnal Philosophical Transactions of The Royal Society Biological Sciences, perempuan berisiko mengalami insomnia 40 persen lebih tinggi dari laki-laki.

Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderitanya tak mendapatkan waktu tidur yang dibutuhkan tubuh. Lain halnya dengan kebiasaan begadang, orang yang mengalami insomnia sulit merasakan kantuk, padahal tubuhnya harus segera istirahat. Akibatnya, penderita insomnia menjadi tidak fit ketika beraktivitas di esok hari.

Apa yang membuat perempuan lebih rentan alami insomnia?

1. Pola Gaya Hidup

Perempuan biasanya memiliki pola kerja yang berlebihan. Entah perannya sebagai ibu rumah tangga maupun pekerja, kegiatannya seperti tak ada habisnya. Kesibukan tanpa batas inilah yang menyebabkan perempuan rentan alami insomnia ketika jam tidurnya datang.

Kaum hawa juga terkenal dengan kehebatannya dalam multi-tasking, namun kebiasaan ini malah dikhawatirkan dapat memicu insomnia. Pekerjaan yang menanti di esok hari atau tugas yang belum terselesaikan, membuat otak sulit relaks dan akhirnya mengganggu kualitas tidur.

2. Faktor Hormonal

Hormon ternyata memiliki pengaruh yang sangat penting. Seperti yang kita tahu, tiap bulan selalu ada yang rutin datang untuk perempuan. Nah, siklus haid ini yang secara tidak langsung memproduksi hormon dinamis yang kemudian mempengaruhi pola tidur kita. Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron dapat memicu perubahan fisik, psikologi dan emosi seseorang.

3. Masalah Mental

Masalah ini mungkin yang paling berpengaruh dalam memicu insomnia. Gangguan mental berkontribusi banyak dalam memengaruhi pikiran. Rasa khawatir, cemas berlebihan, stress bahkan depresi, mampu mengganggu fokus otak ketika seharusnya seluruh tubuh beristirahat.

Bayangkan, tubuh kamu sudah meronta minta istirahat, tetapi pikiranmu selalu terbayang tugas di kantor, masalah di rumah, dan sebagainya. Inilah mengapa kamu jadi sulit tidur.

4. Sudah Terbiasa Begadang

Orang yang sudah terbiasa begadang, siklus tidur atau irama sirkadian dalam tubuhnya sudah di-reset. Akibatnya, pola tidurnya menjadi berantakan. Hal ini biasa terjadi pada orang yang suka menunda waktu tidur atau memiliki gangguan tidur yang berlangsung lama dan berkelanjutan.

Insomnia tak hanya membuat tubuh menjadi lelah terus-menerus, ancaman kesehatan dari gangguan kualitas tidur ini bisa menyebabkan kematian. Mengapa?

Tubuh yang dipaksa aktif ketika sudah masuk waktu tidur, memicu reaksi dari hormon kortisol atau hormon stress. Hal ini juga dpengaruhi oleh banyaknya paparan cahaya yang diterima otak di jam seharusnya istirahat.

Akibatnya, sistem kardiovaskular dibuat kaget dan menyebabkan adanya peningkatan aktivitas pada organ vital yang ditandai dengan peningkatan denyut nadi/berdebar, suhu badan yang berubah dan tekanan darah yang naik.

Pengaktifan sistem kardiovaskular di malam hari pun memicu agregasi trombosit atau penggumpalan darah, yang normalnya terjadi di pagi hari. Kita semua tentu tahu, apa yang terjadi jika peredaran darah tidak lancar? Yup, serangan jantung atau henti jantung mendadak. Jika penyumbatan ini terjadi di otak, maka yang terjadi adalah stroke.

Selain itu, kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang juga dapat mengurangi volume otak. Kortisol dapat melemahkan fungsi kognitif yang bertanggung jawab dalam fungsi atensi, persepsi, belajar, dan memori. Ini lah mengapa, orang yang kurang tidur atau tidurnya tidak berkualitas seringkali memiliki tingkat konsentrasi yang rendah dan mudah bingung.

Jadi, kalau kamu mau mengobati insomnia dan terhindar dari bahaya yang mengancam jiwa, mulailah dengan merubah gaya hidup. Meski sulit, cobalah untuk tidur di jam 10 - 11 malam.

Hindari perangkat elektronik apapun di sekitar tempat tidur agar tidak terdistraksi dengan hiburan. Upayakan pula kondisi tempat tidur yang aman dan nyaman, sehingga tubuh menjadi lebih rileks. Kurangi konsumsi kafein dan usahakan untuk tidak tidur di siang atau sore hari agar malam menjadi waktu yang paling tepat untuk beristirahat.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizqa Fajria

Komentar

Komentar
()

Top