Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sering Bangun Tidur Karena Alarm Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa bangun dengan alarm dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang merugikan seperti stroke dan serangan jantung.

Yeonsu Kim, seorang mahasiswa doktoral keperawatan dari Fakultas Keperawatan Universitas Virginia, mengevaluasi bagaimana terbangun karena alarm berkontribusi pada lonjakan tekanan darah di pagi hari, yang terjadi ketika orang bergerak cepat dari tidur ke bangun.

Meskipun setiap orang mengalami lonjakan tekanan darah pada tingkat tertentu di pagi hari, mereka yang secara teratur mengalami peningkatan tekanan darah di pagi hari dapat berisiko mengalami kejadian kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung.

Penelitian ini mengevaluasi 32 peserta selama dua hari. Para partisipan mengenakan jam tangan pintar dan manset tekanan darah jari selama tidur. Pada hari pertama, mereka semua bangun secara alami tanpa alarm, sedangkan pada hari kedua, mereka bangun dengan alarm setelah lima jam tidur. Lonjakan tekanan darah di pagi hari pada kedua kasus tersebut dibandingkan.

"Meskipun hasil dari uji coba ini harus ditafsirkan dengan hati-hati dan divalidasi dalam sampel yang lebih besar, penelitiannya menunjukkan bahwa mereka yang dipaksa bangun mengalami lonjakan tekanan darah pagi yang 74 persen lebih besar daripada mereka yang terbangun secara alami, bukti adanya hubungan antara durasi tidur yang pendek, bangun paksa dan lonjakan tekanan darah di pagi hari," ujar Kim, dikutip dari Medical Daily, Rabu (27/12).

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tidur kurang dari tujuh jam per malam meningkatkan risiko lonjakan tekanan darah dan risiko terkena stroke atau serangan jantung. Para peneliti mengaitkan fenomena ini dengan peningkatan aktivitas dalam sistem saraf simpatik.

Dengan meningkatnya tekanan darah di pagi hari, sistem saraf simpatik akan diaktifkan. Respons "melawan atau lari" dari sistem saraf simpatik menyebabkan jantung memompa lebih keras dan lebih kuat. Stres ini menyebabkan kelelahan, sesak napas, kegelisahan dan kekakuan pada leher. Ketika stres meningkat, hal ini dapat menyebabkan mimisan dan sakit kepala.

Penelitian Kim menambah penelitian yang ada saat ini tentang cara terbaik untuk bangun di pagi hari. Sebuah studi tahun 2020 merekomendasikan untuk bangun dengan suara melodi untuk menghindari inersia tidur, atau perasaan grogi setelah tidur. Studi lain pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa paparan cahaya pagi hari menurunkan produksi melatonin dalam tubuh, yang membantu bangun dan tetap waspada sepanjang hari.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top