Serapan Beras Petani Harus Dioptimalkan agar Harga Tak Jatuh Saat Panen
Kemandirian Pangan - Bulog Targetkan Serap 3 Juta Ton Beras Lokal untuk Kebutuhan CBP
Foto: antaraJAKARTA - Menjelang masa panen raya, Bulog sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk menyerap gabah atau beras petani dalam negeri. Hal itu sebagai upaya Bulog memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) seiring keputusan pemerintah menghentikan impor beras tahun ini.
"Sesuai arahan pemerintah untuk melakukan penyerapan gabah/ beras petani dalam negeri, Bulog siap melakukan penyerapan mulai dari titik-titik panen yang sudah melakukan panen terlebih dahulu di beberapa daerah," ungkap Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto di Jakarta, akhir pekan lalu.
Selain mengoptimalkan infrastruktur, seperti sentra pengolahan padi dan sentra pengolahan beras di seluruh Indonesia, ungkapnya, Bulog juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian di setiap wilayah kerja untuk memantau titik panen. Bahkan, Bulog sudah mulai berkoordinasi dengan mitra kerja pengadaan untuk mengoptimalkan penyerapan di setiap lini.
Sambil menunggu keputusan berlakunya penyesuaian HPP untuk Gabah dan Beras yang terbaru hasil keputusan Rakortas 15 Januari 2025, tuturnya, Bulog melibatkan stakeholders untuk mulai melakukan monitoring beberapa titik panen yang mungkin sudah dimulai menjelang panen raya yang diperkirakan dimulai pada Februari.
"Tim kami di lapangan sudah mempunyai data prakiraan panen sesuai KSA BPS dan data Luas Realisasi Tanam dari Dinas Pertanian dan saat ini terus kami pantau perkembangan tanamnya," ujar Suyamto.
Selain itu ujarnya, Bulog juga sudah menyiapkan titik-titik pembelian gabah petani dengan menggunakan sarana pengolahan sendiri maupun bekerja dengan mitra penggilingan. "Menyesuaikan target penyerapan kami di angka 3 juta ton untuk 2025, kami juga membentuk Tim JemputGabah untuk pengoptimalan penyerapan agar dapat dilakukan secara masif dan sesuai ketentuan/spesifikasi yang berlaku," imbuhnya.
Terkait adanya informasi harga gabah jatuh di Sumatera Selatan, Bulog bersama para stakeholders seperti Dinas Pertanian dan Gapoktan setempat sudah mengecek lokasi yang dimaksud. Bulog terus memantau sejumlah titik panen yang sudah berjalan dan tentunya akan menyerap sesuai peraturan dan ketentuan pemerintah.
Diprediksi puncak panen raya terjadi pada Maret-April 2025 ketika harga beras biasanya turun.
Staf Ahli Menteri Pertanian, Suwandi, mengatakan penyerapan gabah petani saat panen raya dapat membantu menstabilkan harga gabah petani. Suwandi berharap strategi tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan pasokan beras tetap aman. Dengan langkah ini, produksi padi dalam negeri bisa lebih optimal dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Perkuat Stok
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Banten di Pendopo Gubernur, Serang, Banten, Jumat (10/1), mengatakan, panen raya mendatang menjadi momentum yang strategis dalam memperkuat stok beras nasional.
Karena itu, selain menekankan Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, Zulhas juga menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah menyiapkan diri mendukung swasembada pangan, khususnya menjaga lahan pertanian agar tidak beralih fungsi.
"Lahan baku sawah kita, kurang lebih luasnya 7,4 hektare, karena ada perubahan alih fungsi, kita minta pemda menjaga betul agar sawah kita tidak berubah fungsi," kata Menko Zulhas.
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 3 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Megawati Ajak Semua Pihak Pikirkan Masa Depan Indonesia, Tagline Cukup Indonesia Raya