Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecoa Madagaskar

Serangga Berisik yang Berprotein Tinggi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kecoa Madagaskar dengan nama latin Gromphadorhina portentosa merupakan kecoa yang berasal dari Pulau Madagaskar. Kecoa Madagaskar juga dikenal sebagai kecoa mendesis terbesar di Bumi yang merupakan bagian dari 20 spesies kecoa yang berada di Pulau Madagaskar.

Kecoa ini berasal dari hutan Madagaskar yang terletak di sebelah timur Afrika. Tentu semua orang yang belum tahu kecoa ini pasti berfikir kecoa ini sangat menjijikan seperti kecoa biasa. Apa lagi ini kecoa berukuran besar tentu seseorang akan berfikir 1000x kali untuk memeliharanya.

Tapi jangan salah, Kecoa Madagaskar merupakan salah satu serangga eksotis dari spesies kecoa. Ciri kecoa ini adalah tidak bersayap dan tidak berbau seperti kecoa yang ada di sekitar kita. Warna dominan kecoa ini adalah hitam. Gerakan Kecoa Madagaskar lebih lambat dari kecoa yang ada di sekitar kita.

Salah satu keunikan dari kecoa ini adalah ketika ditekan Kecoa Madagaskar akan mengeluarkan suara desisan. Pada dasarnya suara desis tersebut merupakan senjata untuk mengejutkan mangsa atau sedang dalam bahaya. Kadang desisan itu dipergunakan untuk menarik si betina. Suara desisan itu dikeluarkan ketika ia menekan udara melalui spirakel yang ditemukan di tiap bagian perutnya. Untuk membedakan antara Kecoa Madagaskar jantan dengan betina sangat mudah.

Ciri-ciri kecoa jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari betina. Selain itu, pejantan juga memiliki tanduk kecil dengan rambut-rambut halus di dekat kepalanya. Kecoa Madagaskar panjangnya bisa mencapai 9 cm, bahkan kalau sudah melampaui umur 1 tahun panjangnya bisa mencapai 13 cm. Umurnya bisa mencapai 5 tahun. Sedangkan usia produktifnya sekitar 6 sampai 8 bulan. Kecoa ini sangat mudah dan cepat berkembang, sekali beranak bisa menghasilkan 20 sampai 60 ekor.

Walaupun bukan serangga asli Indonesia, tetapi di Indonesia saat ini lumayan banyak yang mengembangbiakan Kecoa Madagaskar. Serangga ini merupakan jenis hewan pemakan segala atau omnivora, jadi tidak terlalu sulit untuk membudidayakannya.

Tetapi Kecoa Madagaskar lebih berselera memakan tumbuh-tumbuhan. Selama berada di habitat asalnya, kecoa ini memperoleh makan dari daun-daun yang jatuh ke tanah untuk bertahan hidup. Di Indonesia kecoa ini dikembangbiakan untuk dipergunakan sebagai pakan hewan seperti ikan-ikan berwarna, reptil dan tarantula. Sekitar 60 persen protein tinggi terkandung dalam tubuhnya yang besar. Jika Anda menginginkan warna pada ikan atau reptil lebih atraktif, jangan ragu mencoba memberikan kecoa ini sebagai pakannya. Apalagi sebagai pakan, kecoa ini tidak perlu perlakuan tambahan. Anda tinggal memberikan langsung ke ikan atau reptil.

Kecoa ini dapat hidup dalam suhu ruangan dan kelembaban udara dalam ruangan. Budidayanya tidak terlalu sulit, syaratnya adalah kandang pengembangbiakannya jangan sampai berjamur. Temperatur hutan Madagaskar yang tidak menentu membuat kecoa ini dapat bertahan dalam kondisi suhu atau temperatur apapun. Namun, saat musim kawin, suhu sebesar 85 derajat Fahrenheit suhu yang paling tepat diberikan di lingkungannya.

Makhluk Prasejarah yang Tak Bermutasi

Hissing Cockroach atau kecoa berdesis, demikian kecoa ini dikenal dikalangan pencintanya. Selain memiliki exoskeleton yang keras sebagai pelindung diri, desis nyaring yang dihasilkan ternyata salah satu senjata andalan yang digunakannya untuk mengejutkan pemangsa/ predator.

Sebagai makhluk pra-sejarah yang tidak banyak bermutasi bentuk, kecoa ini dapat bertahan dalam kondisi suhu atau temperatur apapun. Namun, saat musim kawin, suhu sebesar 85 derajat Fahrenheit, suhu paling tepat diberikan di lingkungannya.

Ketahanannya untuk hidup dalam kondisi apapun membuat kecoa ini semakin digemari sebagai hewan kesayangan.

Memelihara serangga ini tidak sulit. Gerakan yang lebih lambat dari kecoa biasa membuat kita tidak kerepotan dalam menanganinya. Handling sangat mudah dilakukan, selama mereka tidak merasa terancam, mereka tidak akan kabur atau lari jika dipegang di telapak tangan kita.

Kenyamanan kandang perlu kita jaga. Bahkan kita dapat mendesain tempat tinggalnya mirip seperti habitat aslinya di hutan. Berbagai macam media atau substrat dapat digunakan sebagai tempat tinggalnya. Namun, tetarium yang diisi oleh pasir atau serbuk kayu adalah yang terbaik. Kita bisa tambahkan sepotong kayu ke dalam kandang sebagai tempat persembunyiannya.

Kecoa yang paling tahan terhadap radiasi ini tidak bersayap. Hal ini jangan membuat Anda lengah. Walaupun tidak bisa terbang, namun kecoa ini dapat merayap keluar kandang. Untuk itu, sebaiknya Anda menyiapkan ram kawat pada bagian atas tetarium sebagai penutup kandang.

Anda juga bisa mengolesi seluruh sisi tetarium bagian atas dengan cairan lilin. Cairan lilin ini berfungsi sebagai pelicin sehingga kecoa tidak mudah merayap ke atas tetarium.

Untuk makanannya, Kecoa Madagaskar bisa diberikan makanan kucing (cat food) atau anjing. Bahkan untuk variasi supaya kecoa tidak bosan berikan makanan berupa sayur dan buah-buahan seperti wortel, selada dan melon.

Kecoa ini mempunyai daya tarik lain, yaitu tidak berbau seperti kecoa yang biasa kita temui. Keunggulan ini membuat kita semakin senang bermain dengannya.

Meriahkan Jakarta Aquarium

Pada kesempatan berbeda, Jakarta Aquarium senantiasa memberikan berbagai pilihan demi mengedukasi dan menghibur keluarga. Mulai Juni 2018, pengunjung semakin dimanjakan dengan hadirnya exhibit dunia serangga yang berada di zona 5 yaitu zona nurseries of the sea.

Di zona tersebut, pengunjung bisa berinteraksi langsung seperti memegang, bermain serta berfoto dengan Stick insect, Leaf insect dari Jawa Barat dan Kecoa Madagaskar. Kecoa ini memiliki protein 3 kali lebih dari ayam atau daging sapi untuk ukuran berat yang sama, dan sebagai sumber makanan penting bagi hewan lain.

"Memberikan edukasi dan meningkatkan awereness masyarakat akan banyaknya hewan asli Indonesia bisa dimulai dengan memberi kesempatan masyarakat mengenal hewan itu. Dengan melihat langsung dan berinteraksi, Jakarta Aquarium mengharapkan masyarakat lebih aware akan bahaya berkurangnya habitat binturong serta perlunya melestarikan hewan," jelas Hans Manansang, Direktur Jakarta Akuarium Indonesia.

Kedatangan para penghuni dunia serangga ini sekaligus menambah koleksi satwa darat yang dikonservasi di Jakarta Aquarium.

gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top