Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Serangan ke Suriah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pasukan militer Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis menggelar serangan militer atas tiga fasilitas pembuatan senjata kimia Suriah. Tiga target itu berada di Ibu Kota Damaskus dan Kota Homs. Serangan Sabtu (14/4) pagi itu melibatkan sekitar seratus rudal misil jelajah Tomahawk dari pesawat jet tempur dan kapal perang.

Operasi militer gabungan ini digelar sepekan setelah sebuah serangan senjata kimia dilancarkan terhadap Kota Douma yang dikuasai gerilyawan. Serangan kota yang tak jauh dari Damaskus itu menewaskan lebih dari 40 warga. Negara-negara barat menuding Presiden Bashar al-Assad berada di balik serangan senjata kimia.

Kini Suriah telah berubah menjadi konflik global. Negara-negara kunci berlomba-lomba menjejakkan kaki di atas wilayah yang dilanda perang saudara selama hampir empat tahun itu. Mereka adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, Russia, Arab Saudi, dan beberapa negara Teluk lain seperti Iran serta Turki.

AS dan Russia mempunyai kepentingan berbeda dalam konflik ini. AS bersama sekutunya menginginkan rezim Assad tumbang. Sedangkan Russia dan sekutunya menginginkan Rezim Assad tetap ada. AS ingin memperkuat posisi Israel di Timur Tengah demi mendukung kebijakan politik luar negerinya di kawasan itu. Kedekatan Suriah, Hizbullah, dan Hamas memberi ketakutan tersendiri bagi Israel.

Kejatuhan Bashar al-Assad akan mengubah peta politik AS di Suriah. AS akan semakin leluasa menancapkan kepentingan politik ekonominya. Seperempat pendapatan Suriah berasal dari minyak. Artinya negara ini memiliki cadangan minyak melimpah dan menghasilkan 400.000 barel minyak bumi per hari.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top