Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Intensifikasi Pertanian - Belalang Kembara Serang Lahan Pertanian 65 Desa di Sumba Tengah NTT

Serangan Hama Harus Segera Diatasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Metode pengendalian hama terpadu diperlukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas sehingga target produksi pangan nasional dapat tercapai.

JAKARTA - Pemerintah fokus menyelesaikan masalah serangan hama dan penyakit di daerah agar produktivitas padi tak terganggu. Salah satu lokasi yang tengah diserang hama adalah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bersebelahan dengan daerah food estate, Sumba Tengah.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, memerintahkan jajarannya di daerah terus berupaya membantu pengawalan pertanaman dari serangan hama dan penyakit. Namun, upaya tersebut tetap dengan mengutamakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) ramah lingkungan.

Dia menambahkan metode pengendalian hama terpadu perlu untuk menjaga kualitas dan kuantitas sehingga target produksi pangan nasional dapat tercapai. "Saya berharap semua jajaran khususnya Kementan fokus terkait pengendalian belalang kembara di Provinsi NTT, namun tetap mengutamakan cara-cara yang ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan," tegas Suwandi, di Jakarta, Senin (25/7).

Adapun Kementan serius menangani masalah hama belalang kembara di Pulau Sumba, NTT. Dalam beberapa waktu terakhir, Kementan melakukan rangkaian kunjungan atau survei bersama dan perwakilan Food Agriculture Organization (FAO) dengan pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Tengah.

"Setelah dua hari kami melakukan survei lapangan di Sumba Timur, hari ini kami beralih ke wilayah Sumba Tengah. Dengan didampingi perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Tengah, kami mengunjungi daerah-daerah yang ditemukan populasi belalang kembara," ungkap Koordinator Substansi Pengendalian OPT Serealia, Gandi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top