Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 05 Des 2024, 02:55 WIB

Seperti Biasa Natal dan Tahun Baru Semua Serba Naik, Ini Perlu Diantisipasi

Ilustrasi - ketersediaan beras untuk kebutuhan masyarakat yang tersimpan di gudang Perum Bulog Tangerang.

Foto: Azmi Samsul Maarif

JAKARTA – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sangat mungkin akan terjadi kenaikan harga-harga. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mulai mempersiapkan diri guna mengantisipasi kenaikan harga dan kebutuhan pangan.

“Dalam mengantisipasi lonjakan harga dan kebutuhan pangan pemkab telah menyiapkan beberapa strategi pengendalian,” tutur Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPK), Asep Jatmika Sutrisno, di Tangerang, Rabu (4/12).

Salah satu strategi dengan koordinasi bersama lintas sektor. Ini baik dengan Bulog maupun instansi lain demi menjaga ketersediaan pangan. Lebih lanjut disebutkan, yang akan menjadi fokus utama dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan khususnya terhadap 12 komoditi.

Mereka adalah beras, jagung, kedelai, brambang, dan bawang. Kemudian, cabai besar, cabai rawit, daging merah, daging ayam, telur, dan gula pasir. “Untuk memenuhi kebutuhan pangan, akan memproyeksikan tambahan cadangan untuk 12 komoditi tersebut,” katanya.

Asep mengungkapkan, untuk beras dari program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP). Ini akan disediakan untuk cadangan pangan dengan bekerja sama Perum Bulog pada Desember sebesar 80.020 ton bersama. Langkah ini nanti termasuk akan memenuhi kebutuhan pangan lainnya. Ini akan ditempuh dengan kerja sama berbagai pihak terkait sebagai pengendalian harga bahan pokok untuk masa Natal dan Tahun Baru 2025 nanti.

Dia mengeklaim, hingga kini kondisi kebutuhan dan harga pangan secara umum relatif terkendali, berkat peran serta semua pihak. Bahkan, katanya, tingkat pasaran harga pangan di pasar cukup terkendali dengan baik. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), November lalu.

“Jadi, secara umum, harga dan ketersediaan pangan masih relatif aman,” jelasnya.

Dinkes Kota

Lain Kabupaten, beda lagi Kota Tangerang. Saat ini Dinas Kesehatan Kota Tangerang tengah memastikan mengurus sertifikat laik hygiene sanitasi (SLHS). Tujuannya untuk menjamin standar kebersihan dan keamanan produk bagi pelaku usaha. Pengurusan sertifikat ini gratis.

“Pengurusan SLHS ini tidak dipungut biaya alias gratis. Sedangkan sertifikat tersebut berlaku seumur hidup,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni. Menurutnya, bagi UMKM, ini merupakan langkah penting dalam memastikan produk tidak hanya lezat, tetapi juga aman dan sehat bagi konsumen.

Dini menjelaskan, SLHS merupakan sertifikat keamanan pangan yang menunjukkan bahwa makanan siap saji telah memenuhi standar baku mutu. Selain itu, juga memenuhi persyaratan kesehatan seperti air yang digunakan maupun kebersihan dapur untuk masak.

“Keuntungan memiliki SLHS, produk terjamin aman. Maka, kepercayaan konsumen akan meningkat,” ujarnya. Proses pengajuan SLHS, lanjut dia, gampang. Cukup mendaftar melalui sistem OSS. Sistem ini dapat diikuti secara online atau Mal Pelayanan Publik (MPP)

Selanjutnya, Dinkes melaksanakan pelatihan keamanan pangan bagi para UMKM tersebut. Langkah inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) juga dilakukan di dapur atau tempat kerja para pelaku usaha. Dari hasil inspeksi, pelaku usaha bisa mendapatkan saran atau rekomendasi yang perlu diperbaiki.

Jika semua standar terpenuhi, maka IKL dinyatakan layak. Lalu bahan baku yang digunakan pelaku usaha, terutama air, juga diperiksa sumbernya. Kemudian Dinkes menguji bahan baku airnya di laboratorium.

“Bahan-bahan diuji di lab, termasuk air. Pengujian untuk menjamin higienisan produk yang dihasilkan,” katanya. Setelah melewati berbagai tahapan ini, pelaku usaha mengikuti pelatihan dan inspeksi IKL untuk mendapatkan sertifikat pelatihan. Hasil pemeriksaan laboratorium kemudian diunggah untuk pengajuan SLHS. wid/Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.